BERITABANGSA.ID, SIDOARJO – Pengambilan barang bukti (BB) pelanggar lalu lintas, membludak. Antrean mengular.
Untuk itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo melakukan antisipasi.
Berbagai upaya telah disiapkan mulai pemasangan sosialisasi kepada pelanggar terkait pengambilan tilang bisa lewat online, pemasangan tenda hingga membuka loket layanan pengambilan tilang di tempat lain. Namun sial, ternyata masih belum dipahami oleh para pelanggar.
Dampaknya, para pelanggar yang mengambil di layanan tilang Kantor Kejari Sidoarjo di Jalan Sultan Agung Sidoarjo membludak, pada Jumat (2/8/2024) lalu.
Kondisi tersebut hanya berlangsung sebelum salat Jumat. Setelah itu kondisi sudah berangsur berkurang dan lengang seiring pasca salat Jumat.
“Kami kerahkan para pegawai untuk cepat melayani di loket tilang. Alhamdulillah semua bisa dikendalikan,” ucap Kajari Sidoarjo Roy Rovalino Herudiansyah melalui Kasi Pidum Kejari Sidoarjo Hafidi, Senin (5/8/2024).
Hafidi menjelaskan, kondisi layanan tilang pada Jum’at (2/8/2024) diakui berbeda dengan hari biasa.
Kata dia, di hari itu ada 3500 pelanggar telah divonis berdasarkan sidang verstek seperti tertera dalam berkas pelanggar tilang.
Sehingga para pelanggar menganggap pengambilan tilang dilakukan pada hari itu juga. Padahal, sosialisasi telah dilakukan agar tidak menumpuk di Kejari.
Hafidi mengaku, sehari sebelum sidang tilang digelar, pihaknya telah mengantisipasi potensi membludaknya pelanggar tilang.
“Antisipasi kami yakni mendirikan tenda di depan gedung pengambilan denda tilang,” urainya.
Tak hanya itu, edukasi kepada para pelanggar bahwa untuk pengambilan bisa bayar denda melalui sistem online di web e-tilang Kejari Sidoarjo.
“Ada aplikasi sistem booking tilang online (Si Bojo) Kejari Sidoarjo yang memudahkan msyrakat untuk membooking antrean dalam pengambilan online,” jelasnya.
Bukan hanya itu, Kejari Sidoarjo juga telah membuka loket pengambilan dan pembayaran denda tilang di Mall Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo di Jalan Lingkar Timur.
“Pelanggar juga bisa mengambil barang bukti tilang di luar tanggal yang tertera di surat tilang. Itu tidak ada denda keterlambatan. Jadi pengambilan tilang gak harus hari itu juga mengambil karena bisa diambil di luar hari yang ditentukan,” jelas mantan Kasi Pidum Kejari Samarinda itu.
Meski Kejari Sidoarjo sudah sosialisasi dan antisipasi membeludaknya pengambil tilang, namun kondisi tetap terjadi karena para pelanggar tidak tahu letak Kantor Kejari Sidoarjo.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin mengantisipasi itu, tapi membeludaknya itu di luar perkiraan kami. Ini akan menjadi evaluasi kami,” pungkas Hafidi.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
