BERITABANGSA.ID, SIDOARJO – Warga Dusun Keputran, Desa Kemantren, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, menggelar kerja bakti memperbaiki jalan menuju makam yang rusak berat.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 50 orang warga setempat, tokoh masyarakat, pemuda, BPD, Babinsa dan perangkat desa.
Warga bergotong- royong memperbaiki jalan dan membersihkan saluran air serta rerumputan yang ada di bahu jalan. Hasilnya, jalan menuju makam menjadi bersih dan nyaman untuk dilalui meskipun belum mulus seutuhnya.
Salah satu alasan kegiatan kerja bakti ini dilakukan adalah keresahan warga karena seringnya kejadian orang jatuh terperosok atau kejaduk lubang jalan menuju makam ini.
“Terus Mas engkok bek e onok wong mati pas lewat kene, bahaya Mas nek ban kerandae kejenglong isok guling glundung mayit e, (Trus mas nanti kali aja ada warga yang meninggal trus lewat sini, bahaya mas kalau ban kerandanya masuk lubang jalan, bisa guling kerandanya dan jenazanya glundung ke jalan),” kata Bagong salah satu warga yang biasa disapa BG saat diwawancarai. Minggu, (06/06/2025).
Sementara itu, Kusnen menjelaskan jalanan menuju makam sebenarnya sudah bertahun tahun lamanya rusak dan tak kunjung diperbaiki. Padahal sudah sering diusulkan baik melalui musrenbang tingkat kecamatan sampai dengan ke stakeholder yang ada namun tak kunjung realisasi.
“Akhirnya masyarakat secara swadaya serta gotong-royong melaksanakan kerja bakti,” ujar Kusnen yang juga ketua RT itu.
Hal senada juga disampaikan Ahmad Yazid warga Dusun Keputran, Ia berharap kegiatan kerja bakti dapat menjadi tradisi yang berkelanjutan.
“Kerja bakti ini membuktikan bahwa gotong- royong dan kepedulian warga dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga kebersamaan dan kebermanfaatan antar sesama warga,” cetusnya.
Melihat animo warga yang begitu luar biasa guyub dan kompak, Didik Dwi Hariadi salah satu perangkat desa (Pamong) mengapreasisasi terhadap warga yang turut andil melaksanakan kerja bakti.
“Kerja bakti ini menunjukkan kesadaran dan kepedulian warga terhadap lingkungan dan budaya. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh yang baik ditengah era individualisme yang kian tinggi,” ujar Pamong Didik sapaan akrab Didik Dwi Hariadi.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id.