Pendidikan

Program BBK ke-6, Ribuan Mahasiswa Unair Dilepas untuk Terjun ke Masyarakat

5
×

Program BBK ke-6, Ribuan Mahasiswa Unair Dilepas untuk Terjun ke Masyarakat

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Universitas Airlangga (Unair) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program Belajar Bersama Komunitas (BBK) ke-6.

Sebanyak 3.159 mahasiswa secara resmi dilepas untuk menjalankan program BBK yang akan berlangsung mulai 6 Juli hingga 4 Agustus 2025. Prosesi pelepasan dilaksanakan di Gedung Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C UNAIR.

Program BBK merupakan bagian integral dari proses pendidikan yang menempatkan mahasiswa sebagai agen perubahan yang hadir langsung di tengah masyarakat.

Dalam pelaksanaan tahun ini, ribuan mahasiswa UNAIR disebar ke berbagai wilayah baik nasional maupun internasional dalam lima kategori BBK.

Sebanyak 1.759 mahasiswa mengikuti KKN BBK Reguler yang tersebar di enam daerah, yakni Banyuwangi, Gresik, Lamongan, Madiun, Mojokerto, dan Surabaya.

Sementara itu, 553 mahasiswa bergabung dalam KKN BBK Literasi yang tersebar di lima kabupaten. Dua mahasiswa mengikuti KKN Kebangsaan di Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari program nasional yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Selain itu, 769 mahasiswa tergabung dalam KKN Penyetaraan dan 76 mahasiswa lainnya mengikuti KKN BBK Internasional di Malaysia dan Australia.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNAIR, Profesor Gadis Meinar Sari, menegaskan bahwa BBK merupakan bentuk pengabdian nyata dari akademisi muda kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya proses pembelajaran kontekstual yang diperoleh mahasiswa ketika bersentuhan langsung dengan persoalan riil di lapangan.

“BBK ini bukan sekadar program wajib, tetapi merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh dalam empat fokus utama, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujar Prof Gadis.

Ia juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi etika dan menjaga nama baik almamater selama pelaksanaan BBK.

“Kami tidak segan membatalkan partisipasi mahasiswa dalam BBK apabila ditemukan pelanggaran etika atau disiplin. Mahasiswa wajib menjaga komunikasi dengan dosen pembimbing lapangan dan mematuhi seluruh peraturan,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Profesor Bambang Sektiari Lukiswanto, dalam arahannya menyampaikan bahwa BBK merupakan salah satu bentuk puncak dari proses pembelajaran akademik yang menekankan pada integrasi antara ilmu pengetahuan dan nilai karakter.

“BBK ini bukan akhir dari perkuliahan, tetapi justru awal dari implementasi konkret ilmu yang telah kalian pelajari. Saya percaya program yang telah kalian siapkan berdasarkan survei lapangan akan memberikan dampak positif dan berkelanjutan,” kata Prof Bambang.

Ia menegaskan bahwa program yang diinisiasi oleh mahasiswa harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan dapat menjadi kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.

“Tunjukkan bahwa kalian adalah mahasiswa UNAIR yang HEBAT, yaitu Humble, Excellence, Brave, Agile, dan Transcendence. Jadilah agen perubahan yang membawa solusi,” tuturnya.

Prof Bambang menutup sambutannya dengan harapan bahwa seluruh program yang dijalankan mahasiswa dalam KKN BBK ini dapat memberikan manfaat luas dan menjadi amal jariyah yang terus dikenang oleh masyarakat penerima manfaat.

Melalui pelaksanaan BBK ke-6 ini, Universitas Airlangga tidak hanya memperkuat misi tridarma perguruan tinggi, tetapi juga mempertegas peran mahasiswa sebagai katalisator perubahan sosial yang membawa semangat pembangunan berkelanjutan di berbagai lapisan masyarakat.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60