BERITABANGSA.ID, KOTA BATU– Target Kota Batu untuk mengamankan tiga medali di cabor gateball Porprov IX Jatim 2025 kandas. Pertandingan cabor tersebut digelar di Lapangan Kusuma Agrowisata Kota Batu.
Hasil akhir menunjukkan keunggulan Kabupaten Mojokerto sebagai juara umum. Adapun di posisi kedua ditempati Kota Malang dan juga Kabupaten Lumajang di posisi ketiga.
Totalnya ada sebanyak 193 atlet dari 19 kabupaten/kota di Jatim yang ambil bagian dalam cabor ini. Terdiri dari 133 atlet putra dan 64 atlet putri, mereka turun di delapan nomor perlombaan.
Para peserta dibagi dalam dua kelompok umur. Yakni prestasi (usia di bawah 25 tahun) dan kategori rekreasi (usia di atas 25 tahun).
Tujuannya, agar yang muda berkembang dan yang dewasa tetap bisa berkeringat sambil bersosialisasi. Sesuai filosofinya, gateball punya makna sportivitas dan persaudaraan.
Ketua Umum Pengprov Pergatsi Jatim, Aries Agung Paewai hadir dalam laga final. Ia mengalungkan medali kepada para juara. Menurutnya, Porprov kali ini bukan hanya soal siapa yang menang dan kalah. Terlebih gateball bukan hanya olahraga prestasi, tapi juga rekreasi.
“Selain ketiga daerah yang menjadi juara umum 1, 2, dan 3 ini juga ada Kabupaten Sidoarjo, Jember dan daerah lain yang menang di salah satu nomor,” ujar Aries Agung Paewai.
Ia berharap momen kejuaraan gateball di Porprov Jatim IX ini bisa menjadi motivasi bagi perkembangan cabor ini di seluruh kota/ kabupaten di Jatim.
Artinya, semua pemkot maupun pemkab bisa menjadi penggerak untuk menjadikan gateball senagai bagian olahraga yang diminati oleh semua kalangan.
“Cabor gateball Ini merupakan olahraga prestasi dan olahraga rekreasi. Kita berharap olah raga ini terus tersosialisasikan ke masyarakat dengan baik,” tambah Aries.
Adapun daerah yang mendominasi masih daerah seperti Mojokerto baik kota maupun kabupaten.
Dominasi ini dikarenakan di daerah ini memang memiliki beberapa atlet gateball yang jadi andalan di tingkat nasional. Sebenarnya juga ada Ngawi yang sebelumnya juga ikut mendominasi cabor gateball.
Namun pada penyelenggaraan porprov kali ini, dominasi Ngawi menurun. Tetapi masih terjadi perlawanan yang kompetitif dari daerah-daerah lain sehingga gelar laga masih berjalan seru dan menarik.
“Apalagi saya lihat animo masyarakat bermain Gateball semakin luar biasa. Banyak pelajar maupun mahasiswa yang mengikuti sehingga mulai banyak atlet usai dini berpotensi dan bisa berkembang terus,” ucap Aries.
Setelah Porprov, jalan berikutnya adalah PON (Pekan Olahraga Nasional). Aries dan jajaran Pergatsi Jatim berharap beberapa atlet yang tampil bersinar di Kota Batu ini bisa mewakili provinsi di ajang yang lebih tinggi.
“Semoga ini jadi batu loncatan. Kami ingin Gateball benar-benar merata, tidak hanya di kota-kota besar saja. Semua daerah harus punya andalan,” pungkas Aries.
Bagi yang belum akrab, gateball mungkin terlihat seperti kombinasi santai antara golf dan catur. Tapi jangan salah, Olahraga ini menuntut strategi tajam, ketenangan tinggi dan tentu saja kekompakan tim.
Cocok dimainkan semua usia, dari anak-anak hingga lansia. Itulah kenapa olahraga ini semakin digemari. Bisa jadi ajang kompetisi serius, bisa juga jadi sarana bersantai yang penuh manfaat.
Di Porprov IX Jatim ini, gateball menunjukkan dua wajahnya sekaligus: sebagai arena perebutan medali dan panggung silaturahmi antar daerah. Anak-anak muda dari berbagai penjuru Jawa Timur tak hanya pulang dengan medali, tapi juga membawa kenangan dan pengalaman berharga.
“Kami berharap ini menjadi motivasi bagi kabupaten/kota lain, agar Gateball bisa menjadi bagian olahraga yang diminati semua kalangan,” tutupnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id