BERITABANGSA.ID, BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan resmi meluncurkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 sebesar Rp2,5 triliun.
Peluncuran ini bukan sekadar agenda rutin tahunan, tetapi menjadi tonggak penting dalam perjalanan pembangunan Bangkalan yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.
“Ini adalah komitmen nyata kami untuk menghadirkan perubahan dan menjawab kebutuhan riil masyarakat,” ujar Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, di Pendapa Agung Bangkalan, Kamis (26/6/2025).
Anggaran Rp2,5 triliun untuk pembangunan yang menyentuh masyarakat dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp501 miliar, APBD 2025 difokuskan pada program-program prioritas yang langsung berdampak bagi warga, mulai dari perbaikan infrastruktur, peningkatan layanan pendidikan, hingga penguatan sektor kesehatan.
“Tahun ini kami lebih selektif dan terarah dalam mengelola anggaran. Setiap rupiah harus memberi manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” ucapnya.
Dia menjelaskan, Pemkab Bangkalan menetapkan tiga sektor utama sebagai prioritas pembangunan:
Pertana, infrastruktur jalan. Sebanyak 54 ruas jalan kabupaten sepanjang total 44,1 km akan diperbaiki di lima kecamatan prioritas, antara lain: Arosbaya, Tanah Merah, Kwanyar, Burneh, dan Modung.
Anggaran sebesar Rp74 miliar digelontorkan untuk membuka akses, memperlancar mobilitas, dan meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Kedua, pendidikan. Sebanyak 144 sekolah — terdiri dari 117 SD dan 27 SMP akan mendapat sentuhan revitalisasi.
Pekerjaan meliputi pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi gedung lama, penataan halaman sekolah, hingga penambahan fasilitas sanitasi. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp44 miliar, termasuk dukungan APBN untuk empat sekolah.
Ketiga, kesehatan. Rehabilitasi empat Puskesmas dan persiapan pembangunan Rumkit Tipe D menjadi prioritas sektor ini. Anggaran sebesar Rp17 miliar dialokasikan untuk memastikan layanan kesehatan dasar makin menjangkau masyarakat.
Selain itu, Lukman Hakim menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya ditentukan oleh besarnya anggaran, tetapi juga sinergi antarpihak dan pengawasan bersama.
Dia mengajak seluruh elemen, mulai dari aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, hingga organisasi kemasyarakatan, untuk ikut mengawal pelaksanaan program agar tepat sasaran dan tepat waktu.
“Pembangunan bukan tugas pemerintah semata, melainkan tanggung jawab kita bersama. Sinergi adalah kunci sukses,” tandasnya.
Pemerintah juga menaruh perhatian besar pada kondusivitas wilayah selama proses pembangunan berlangsung. Segala potensi gangguan, baik teknis maupun non-teknis, akan diantisipasi agar tidak menghambat realisasi program.
Menurutnya, APBD 2025 bukan sekadar deretan angka dalam dokumen resmi, tapi wujud nyata dari janji pembangunan.
APBD 2025 menjadi representasi tekad pemkab Bangkalan untuk menghadirkan hasil pembangunan yang terukur dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Kami tidak ingin sekadar membangun. Kami ingin setiap proyek benar-benar memberi manfaat jangka panjang,” tegas Lukman.
Dia menambahkan dengan optimisme: “Ini adalah awal dari perjalanan panjang. Dengan kerja sama semua pihak, Bangkalan bisa dan akan menjadi daerah yang maju dan berdaya,” tutupnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id