BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Universitas Ciputra Surabaya kembali menjadi tuan rumah acara berbagi ide tingkat dunia, TEDx, yang tahun ini mengangkat tema “The Infinite Maze.”
Acara berlangsung di Dian Auditorium, kampus Universitas Ciputra, dan dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan tamu undangan dari berbagai latar belakang, Minggu (11/5/2025).
Dengan panggung yang didesain futuristik, tata cahaya yang dinamis, dan layar LED besar, suasana TEDxUniversitas Ciputra Surabaya 2025 terasa modern dan membangkitkan semangat eksplorasi ide.
Tema “The Infinite Maze” mengajak peserta untuk melihat kehidupan sebagai perjalanan kompleks yang penuh tantangan dan peluang. Labirin yang tak berujung menjadi simbol dari proses pertumbuhan dan pencarian makna dalam hidup.
Dalam sambutannya, Kanya, Executif Produser, TEDXUniversitas Ciputra menyampaikan harapan agar acara ini dapat memantik semangat berpikir kritis, kreatif, dan terbuka terhadap pandangan baru.
Ia menyebutkan bahwa keberanian untuk menjelajahi labirin pemikiran tanpa takut tersesat adalah kunci lahirnya ide-ide besar.
Acara ini berlangsung sejak pukul 11.00 – 17.00 WIB dan menghadirkan tujuh pembicara dari beragam bidang.
Maximilian John membawakan topik Urban Kaleidoscope: Patterns & Perspective, Danyannisa menyajikan The Art of Song Construction: Navigating the Technical Maze of Music Creation, dan Mario Oswin mengulas Culinary Journeys: Food as a Map Through Cultural Labyrinths. Evelyn Hutani menghibur dan menginspirasi lewat cerita I Failed, I Fell, and Then I Laughed, sementara Holly Natasha berbagi tentang membangun bisnis dengan tema How to Build a Business Without Knowing What You’re Doing.
Salah satu sorotan utama datang dari Wilson Huang, mahasiswa Universitas Ciputra yang tampil sebagai Student Speaker.
Melalui seleksi ketat, ia terpilih untuk membawakan topik Passion is Overrated yang menantang pandangan umum tentang pentingnya hasrat dalam menentukan arah karier dan kesuksesan.
R Kukuh melengkapi daftar pembicara dengan paparan tentang Survival Guide to AI Wonderland, membahas tantangan dan peluang di era kecerdasan buatan.
Timothy Joshua Malawau, pembina Student Council Universitas Ciputra, menyatakan kebanggaannya atas terselenggaranya TEDx perdana di kampus tersebut.
Ia menilai keberhasilan ini menjadi bukti kualitas intelektual Universitas Ciputra sekaligus kehadiran suara kampus swasta dalam forum pertukaran ide skala global.
Timothy berharap TEDxUniversitas Ciputra bisa menjadi acara tahunan yang membuka ruang bagi mahasiswa dan publik untuk terus berinovasi dan mengembangkan wawasan.
Ia menambahkan bahwa acara ini menjadi pionir TEDx di kalangan kampus swasta di Jawa Timur.
Antusiasme peserta tampak tinggi sepanjang acara. Mereka aktif berdiskusi, mendokumentasikan momen, dan menyambut setiap sesi dengan antusias.
TEDxUniversitas Ciputra Surabaya 2025 membuktikan bahwa semangat untuk berbagi ide dan inovasi masih membara di kalangan generasi muda Indonesia.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id