Terkini

Bulog Lumajang Akui Tak Bisa Serap 100 Persen Gabah Petani

41
×

Bulog Lumajang Akui Tak Bisa Serap 100 Persen Gabah Petani

Sebarkan artikel ini
Bulog
Pekerja saat memilah gabah di PT Nagayana

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Di tengah musim panen raya, Perum Bulog tetap komitmen menyerap gabah petani Lumajang dengan harga Rp6.500 per kilogram. Namun, Kepala Cabang Bulog Probolinggo, Kuswadi, menegaskan tidak seluruh gabah di wilayah Lumajang bisa diserap oleh Bulog.

“Bulog di wilayah Lumajang tidak memiliki pabrik penggilingan padi, sehingga kami menggandeng mitra kerja untuk proses pengeringan,” ujarnya lagi, Rabu (9/4/2025).

Menurutnya, keterbatasan kapasitas pengeringan menjadi kendala utama dalam penyerapan gabah.

Saat ini, kapasitas pengeringan mitra kerja Bulog hanya mampu menangani sekitar 40 ton per hari. Padahal, saat musim panen tiba, produksi gabah di Lumajang bisa jauh melebihi kapasitas tersebut.

Permasalahan lain muncul dari penggunaan alat panen tradisional yang masih banyak digunakan oleh petani di beberapa daerah.

“Alat panen sederhana sering menyebabkan gabah tercampur dengan kotoran seperti daun dan dahan padi serta banyak butir hampa. Hal ini membuat proses pengeringan menjadi lebih lama dan menurunkan mutu gabah,” jelas Kuswadi.

Ia mencontohkan, gabah yang dipanen dengan mesin combine bisa kering dalam sehari, sedangkan yang dipanen secara manual bisa memakan waktu tiga hingga empat hari.

Sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 6 tahun 2025 tentang Pengelolaan Gabah dan Beras, Kuswadi berharap adanya dukungan nyata dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang.

“Kami butuh dukungan untuk mendorong kemitraan antara kelompok tani dan gapoktan dengan Bulog, serta penyediaan peralatan pasca panen dan penggilingan. Tujuannya agar kualitas beras sesuai standar pemerintah dan mengurangi peran tengkulak di masyarakat,” tegasnya.

Selain gabah, Bulog juga tetap melakukan penyerapan beras kualitas medium dari masyarakat dengan harga Rp12.000 per kilogram. Hingga saat ini, total beras yang sudah diserap Bulog dari wilayah Lumajang telah mencapai 6000 ton.

Di sisi lain, pelaku usaha penggilingan padi, Sugeng Hariyanto dari PT Nagayana, turut mengomentari situasi harga di tingkat petani.

“Kami membeli gabah dari petani dengan harga Rp6.800 per kilogram, namun itu harga null gabuk. Artinya, gabah akan dipisahkan dari kulitnya, sehingga bobot bersih yang dihitung adalah bulir utuhnya,” terangnya.

Upaya Bulog untuk tetap hadir menyerap hasil panen petani di tengah berbagai tantangan patut diapresiasi.

Diharapkan, sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha dapat terus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas harga dan mutu pangan nasional.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60