BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Penindakan dan penanganan hukum di Kabupaten Lumajang terutama kasus korupsi dituding masyarakat lambat. Bahkan, terkesan jalan di tempat.
Lambannya penanganan sejumlah kasus ini didalihkan dengan berbagai alasan, salah satunya menunggu hasil audit dari inspektorat.
Di Lumajang, perkara dugaan penyelewengan dana bibit Pisang Mas Kirana dan hibah di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda, hingga kini belum menemui titik terang.
Kepala Inspektorat Kabupaten Lumajang, Akhmad Taufik Hidayat, mengaku masih mendalami sejumlah kasus.
“Iya, ini masih proses. Kemarin masih rapat koordinasi dengan Polres. Masih proses kita dalami, belum bisa memastikan,” ujarnya, Senin (13/1/2025).
Namun, jawaban itu membuat masyarakat yang sudah lama menunggu tak sabar. Mereka mendesak agar proses hukum segera dipercepat, apalagi kasus dugaan korupsi itu melibatkan oknum pejabat publik.
“Sudah berbulan-bulan kasus ini seperti tidak ada perkembangan. Kami hanya ingin tahu, ada tidaknya keadilan di Kabupaten Lumajang ini,” ungkap, Yusuf, warga Lumajang.
Aktivis anti korupsi Lumajang, Ahmad FA, menjelaskan jika penanganan kasus itu lambat, maka kepercayaan publik akan turun ke pemerintah.
Jika dibiarkan berlarut-larut, maka proses penanganan perkara hukum ini berpotensi penyimpangan penanganan.
“Kita harap ada langkah konkret dari pihak-pihak terkait untuk segera menuntaskan kasus-kasus yang menjadi perhatian publik,” ujarnya.
Kata Ahmad FA, masyarakat hanya bisa berharap agar aparat penegak hukum di Kabupaten Lumajang tidak terkesan mandul namun benar-benar menegakkan hukum dengan tegas.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
