Kesehatan

BPOM Sinergi dengan Pemda, Untuk Desa Bebas Stunting

18
×

BPOM Sinergi dengan Pemda, Untuk Desa Bebas Stunting

Sebarkan artikel ini
Pj Bupati Lumajang membuka kegiatan monitoring dan evaluasi program keterpaduan keamanan pangan 2024 BPOM Jember

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jember bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menggelar program pendampingan intensif di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, lokus binaan pencegahan stunting.

Melalui Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (GERMAS SAPA), kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang, dr Rosyidah, kegiatan ini menjadi rangkaian akhir dari serangkaian program pembinaan yang telah dilakukan sebelumnya sebagai bagian dari Germas.

“Yang jelas acara ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tim puskesmas, Tim Penggerak PKK Desa Kutorenon, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta pedagang sekolah,” jelasnya, Jumat (22/11/2024).

Fokus utama program ini, menurut dr Rosyidah, adalah meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya keamanan pangan dalam mendukung tumbuh kembang anak dan menciptakan generasi yang sehat.

“Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan pembinaan seperti higienis dan sanitasi dalam proses produksi, agar pelaku usaha mampu menghasilkan produk pangan yang bersih dan aman untuk dikonsumsi,” katanya.

Selain itu, penggunaan bahan tambahan makanan yang aman dan tidak berlebihan. Hal ini untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan.

“Larangan penggunaan bahan berbahaya, seperti formalin atau pewarna tekstil, yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Dan juga adanya pembinaan dalam pencegahan pencemaran lingkungan, termasuk pengelolaan limbah dan air bersih untuk mencegah pencemaran yang berdampak pada kualitas pangan,” papar dr Rosyidah.

Keberlanjutan program ini, kata dr Rosyidah, membutuhkan kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah, komunitas, hingga pelaku usaha. Keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama untuk mendukung tercapainya Generasi Emas 2045 yang sehat, cerdas, dan produktif.

“Melalui GERMAS SAPA, Desa Kutorenon diharapkan dapat menjadi contoh desa yang sukses membangun pola hidup sehat berbasis keamanan pangan. Hal ini sejalan dengan upaya nasional dalam menekan angka stunting dan menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkualitas,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPOM Jember, Eko Agus Budi Darmawan, menegaskan kegiatan ini tidak akan berhenti di sini.

“Badan POM telah menginisiasi program-program keamanan pangan nasional untuk melakukan intervensi keamanan pangan kepada masyarakat yaitu Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) yang telah dilakukan sejak Tahun 2014, Program Pasar Aman Berbasis Komunitas (PPABK) dan Program Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS),” terangnya.

Sejalan dengan hal tersebut, kata Budi, disampaikan bahwa pada tahun 2024 Kabupaten Lumajang menjadi lokus intervensi pelaksanaan Program Keterpaduan Keamanan Pangan yang akan dilaksanakan oleh BPOM di Jember.

“Seiring telah dilaksanakannya tahapan kegiatan Program Keterpaduan Keamanan Pangan 2024, kami melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi untuk memperoleh data terkait proses maupun kemajuan pelaksanaan program keterpaduan keamanan pangan yang telah berjalan, kesesuaian capaian terhadap target, mengidentifikasi hal-hal yang mendukung atau menghambat pelaksanaan program serta memperoleh rekomendasi untuk pengembangan program dan mendorong pemerintah daerah untuk melakukan replikasi terhadap program tersebut,” tutupnya.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60