Pemilu

Gus Fauzi Sampaikan Visi Misi Risma-Gus Hans

26
×

Gus Fauzi Sampaikan Visi Misi Risma-Gus Hans

Sebarkan artikel ini
Gus Fauzi Lumajang
Gus Fauzi berfoto bersama Risma usai acara debat Calon Gubernur Jawa Timur. (Foto : Gus Fauzi untuk Beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Usai debat Pemilihan Gubernur Jawa Timur, Tim Pemenangan Risma – Gus Hans Kabupaten Lumajang, KH Imron Fauzi (Gus Fauzi) mengatakan debat Pilgub sempat memanas, ketika Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini memaparkan visi-misinya yang disiarkan secara live.

Kata KH Imron Fauzi, Khofifah menonjolkan prestasi Jawa Timur yang mengesankan, mengklaim bahwa provinsi ini menerima penghargaan hampir setiap dua hari. Di tengah paparan itu, Khofifah menyebut lebih dari 700 piala yang berhasil dikumpulkan oleh pemerintahannya sebagai bukti kinerja gemilang.

“Kalau Tri Rismaharini, yang dikenal tegas dan berpihak kepada rakyat kecil, memberikan tanggapan tajam. Penghargaan itu baik, tapi Bu Risma tidak ingin terjebak dalam kebanggaan piala. Yang difokuskan adalah bagaimana penderitaan rakyat bisa kita atasi bersama. Penderitaan rakyat adalah penderitaan kita juga,” ujar Gus Fauzi, Senin (4/11/2024).

Menurut Gus Fauzi, Risma juga menyampaikan janjinya untuk memastikan bahwa program pendidikan gratis akan diterapkan tanpa ada embel-embel biaya tambahan seperti uang gedung dan uang komite.

“Ia menekankan komitmen pendidikan “Gratis tanpa tis tis, dan langsung disambut riuh tepuk tangan audiens,” ujarnya.

Selain pendidikan gratis tis, komitmen Risma, kata anggota LSM LBSI Kabupaten Lumajang ini, yaitu untuk petani dan nelayan di Jawa Timur.

Risma juga menyoroti kondisi petani dan nelayan yang selama ini masih jauh dari sejahtera. Ia berjanji akan memberikan insentif khusus untuk kelompok ini agar kesejahteraan mereka meningkat secara nyata.

“Kesejahteraan petani dan nelayan adalah pondasi ketahanan Jawa Timur. Mereka harus disejahterakan,” tegas Gus Fauzi menirukan Risma.

Gus Fauzi menambahkan bahwa pemerintahan Risma-Gus Hans, akan menyediakan insentif sebagai langkah konkret untuk memperbaiki taraf hidup mereka. Apa artinya piala tiap dua hari, jika korupsi masih merajalela?

Pengamat politik sekaligus tokoh masyarakat asal Kecamatan Tempeh ini, mengatakan, piala yang diperoleh setiap dua hari justru tidak relevan karena di Jawa Timur masih terjebak dalam korupsi dan ketimpangan.

“Apa artinya penghargaan tiap dua hari, kalau setiap hari kita disuguhi berita korupsi di Jawa Timur? Ketimpangan di mana-mana. Rakyat butuh pemimpin yang fokus pada kesejahteraan, bukan pada piala,” kritiknya tajam.

KH Imron Fauzi, menyampaikan apa yang dibutuhkan rakyat adalah program yang benar-benar langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat.

Dia menyambut baik janji Risma untuk pendidikan gratis yang bebas dari pungutan liar, dan program insentif bagi petani dan nelayan, yang menurutnya lebih nyata manfaatnya daripada penghargaan di atas kertas.

“Rakyat harus bijak dalam memilih Pemimpin. Dengan sorotan ketimpangan sosial dan masalah korupsi yang masih melanda Jawa Timur, pesan Risma melalui Gus Fauzi, untuk tetap selalu berpihak pada rakyat mendapatkan perhatian yang besar. Dukungan semakin mengalir untuk program-program yang fokus pada kesejahteraan nyata, bukan sekadar prestasi di atas kertas.

Debat waktu itu, menunjukkan kontras yang tajam antara dua visi besar Jawa Timur: penghargaan yang mencerminkan kinerja pemerintah atau kesejahteraan rakyat yang menyentuh langsung kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Jawa Timur diingatkan untuk memilih dengan bijak, karena kesejahteraan rakyat dan kebersihan dari korupsi adalah kebutuhan utama, bukan hanya penghargaan.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60