Berita Utama

Warga Jombang Terjepit, Elpiji 3 Kg Langka, Harga Melonjak

26
×

Warga Jombang Terjepit, Elpiji 3 Kg Langka, Harga Melonjak

Sebarkan artikel ini
Kondisi ketersediaan gas elpiji 3 kilogram di salah satu pangkalan di wilayah perkotaan Jombang. (Foto : Faiz Hasan / Beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Sore itu di Desa Sengon, Kecamatan Jombang, suasana pangkalan elpiji terlihat sibuk. Warga berlalu-lalang, mengantre demi mendapatkan gas elpiji 3 kilogram yang mulai langka.

Kendati telah mengantre sejak pagi, tak sedikit yang pulang dengan tangan hampa. Gas elpiji subsidi yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari kini sulit didapat, keresahan pun melanda.

banner 300600

Sudah hampir tiga minggu, masyarakat di Kabupaten Jombang menghadapi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.

Kelangkaan ini tak hanya berdampak pada sulitnya mendapatkan gas, tetapi juga mendorong kenaikan harga yang mencekik.

“Biasanya harga elpiji hanya Rp17 ribu hingga Rp18 ribu, sekarang sudah sampai Rp20 ribu,” ungkap Maulana Ibrahim, warga Jombang yang tengah berjuang memenuhi kebutuhan dapurnya.

Kelangkaan ini semakin terasa ketika stok di pangkalan habis dalam hitungan jam setelah pengiriman tiba.

Dwi Puri, pemilik pangkalan di Jombang, bercerita bahwa pengiriman elpiji yang biasanya dilakukan setiap hari, kini hanya datang tiga kali dalam seminggu.

“Jumlahnya juga berkurang, biasanya kami menerima 200 tabung per hari, tapi sekarang hanya 100 hingga 150 tabung,” jelasnya ketika ditemui pada Rabu (18/9/2024).

Situasi ini tidak datang tanpa sebab. Musim kemarau yang melanda wilayah Jombang memperbesar kebutuhan akan elpiji.

Bukan hanya rumah tangga yang terkena dampak, para petani yang mengoperasikan pompa air guna mengairi sawah juga terdampak.

Permintaan yang melonjak drastis ini tidak diimbangi dengan pasokan yang cukup, menciptakan kelangkaan di berbagai pangkalan dan toko.

Bagi sebagian warga, kelangkaan ini menjadi beban tambahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Maulana, yang sudah berkeliling ke beberapa toko untuk mencari gas, hanya bisa berharap agar pasokan elpiji kembali normal.

“Kami sangat bergantung pada gas ini untuk memasak. Kalau terus begini, entah bagaimana nanti,” ujarnya, tampak putus asa.

Tak hanya Maulana, keluhan serupa juga datang dari berbagai pelosok Jombang. Warga berharap pemerintah dan pihak terkait, seperti Pertamina, segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki situasi.

Distribusi elpiji yang terganggu dan ketersediaan yang kian menipis harus segera diatasi agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi tanpa ada lonjakan harga yang memberatkan.

Keresahan ini mencerminkan betapa vitalnya gas elpiji 3 kilogram bagi kehidupan sehari-hari warga.

“Kami hanya ingin harga kembali normal dan gas mudah didapat, agar dapur tetap ngebul dan aktivitas sehari-hari bisa berjalan seperti biasa,” tutur Ibrahim, dengan harapan yang masih tersisa di tengah situasi sulit ini.

Sementara itu, pihak pangkalan dan pengecer hanya bisa menunggu instruksi lebih lanjut terkait distribusi dari pemerintah dan Pertamina.

Warga Jombang berharap, kelangkaan ini segera berlalu dan keseharian mereka tak lagi dibayangi oleh ketidakpastian dalam mendapatkan elpiji yang menjadi nadi bagi kehidupan rumah tangga mereka.

# Elpiji Langka

>>> Baca berita lainnya di google news beritabangsa.id 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *