Pendidikan

NU Posting, Inovasi Baru FKK Unusa Atasi Stunting

66
×

NU Posting, Inovasi Baru FKK Unusa Atasi Stunting

Sebarkan artikel ini
NU Posting

BERITABANGSA.ID, BANGKALAN – Permasalahan stunting di Indonesia masih menjadi isu serius yang perlu perhatian dan tindakan berkelanjutan.

Terus berupaya dalam pencegahan risiko stunting, tim Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FKK Unusa) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa.

banner 300600

Berlangsung di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, program ini bertujuan untuk mewujudkan desa siaga bebas stunting melalui berbagai kegiatan edukasi dan intervensi kesehatan.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Dr. Ika Mardiyanti, SST., M.Kes., mengungkapkan bahwa melihat stunting yang masih banyak ditemui di wilayah dengan akses pelayanan kesehatan yang terbatas, ia bersama timnya tergerak menciptakan inovasi atasi stunting, yakni NU-Posting (Nahdlatul Ulama – Pojok Stunting), sekaligus membuatnya dalam bentuk aplikasi.

Kegiatan pengmas ini merupakan hasil tindak lanjut implementasi dari penelitian yang dilakukan oleh Irawati, seorang mahasiswi profesi bidan Unusa yang telah lulus pada Mei 2024.

Penelitiannya berfokus pada penanggulangan masalah stunting melalui pijat Tuina, sebuah teknik pijat tradisional yang berasal dari Tiongkok.

Dalam penelitian tersebut, Irawati menemukan bahwa pijat Tuina dapat memberikan dampak positif dalam mencegah stunting pada anak-anak.

“Inovasi dari kegiatan ini berangkat dari penelitian seorang mahasiswi, yang kemudian kita bersama melakukan tindak lanjut dan implementasi. Akhirnya kita bentuk NU-Posting di Puskesmas Jaddih, Desa Parseh ini, sekaligus kita ciptakan aplikasi NU-Posting untuk memudahkan pemantauan dan edukasi kepada masyarakat. Dan alhamdulillah implementasi ini juga mendapatkan hibah PPM dari Kemenristekdikti melalui Ditjen Dikti Ristek,” jelasnya.

Ditambahkannya, dalam aplikasi NU-Posting terdapat deteksi dini stunting, pemantauan gizi anak, modul pijat tuina, hingga video membuat resep masakan gizi seimbang yang terdapat translate ke bahasa madura pula.

Tujuannya, agar masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan secara mandiri di lingkungan mereka
“Harapan kami inovasi ini dapat meningkatkan keilmuan, dan kami berupaya semaksimal mungkin agar inovasi ini dapat terus dilanjutkan atau sustainable,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *