BERITABANGSA. ID, TULUNGAGUNG – Kebijakan pengelola Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Tulungagung meresahkan wali murid.
Pasalnya besaran nilai daftar ulang dinilai fantastis dan sangat mahal.
Di tahun ajaran 2023/2024 ini, sejumlah wali murid kecewa.
Keputusan menjelang tahun ajaran baru, memicu banyak orang tua terbebani secara finansial.
Beberapa orang tua siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Tulungagung memprotes komite sekolah yang diduga memungut biaya dengan dalih biaya daftar ulang.
Parahnya, pungutan itu dilakukan tanpa ada kuitansi sebagai bukti pembayaran.
Beberapa orang tua murid mengaku diminta membayar sejumlah uang oleh ketua komite saat daftar ulang.
“Kami dapat surat edaran katanya sebagai biaya wajib untuk daftar ulang. Namun, tidak ada kuitansi, tanda bukti pembayaran. Hebatnya surat edaran itu bermaterai,” ujar ortu siswa, yang ogah dinamakan.
Ketua Komite MTSN 6 Tulungagung Prof Dr Haji Kojin, MA, yang sekaligus dosen pasca sarjana di salah sebuah kampus ini membenarkan Komite MTsN 6 Tulungagung memungut biaya daftar ulang Rp798.000.
Untuk pungutan kebutuan personal sejumlah Rp375.000 per siswa.
Ditemui Rabu (17/7/2024), katanya, pungutan daftar ulang di MTSN 6 Tulungagung dipakai untuk beli sepatu dan seragam.
“Memang benar penerimaan uang dari wali murid atau murid MTsN 6 Tulungagung tak pakai kuitansi, tanda bukti pembayaran, tapi hanya dicatat,” ujarnya.
Kojin, mengatakan dirinya bersama komite akan membenahi secara administrasi ke depan bila ada wali murid yang membayar selanjutnya.
Sedangkan, Novi, anggota komite mengatakan berbeda dengan pernyataan Ketua Komite.
“Biaya daftar ulang per siswa Rp798.000 untuk beli pengeras suara dan proyektor di tiap kelas dengan nominal kurang lebih Rp100.000.000, dan sisanya untuk renovasi dua ruang kelas karena tanah wakaf yang tidak bisa dibiayai dana BOS,” jelasnya.