Terkini

Sebelum Tanam Tembakau, Mesti Cek Ini Dulu Agar Tidak Rugi

1183
×

Sebelum Tanam Tembakau, Mesti Cek Ini Dulu Agar Tidak Rugi

Sebarkan artikel ini
potensi tembakau
Pengusaha cerutu, Adhitya Kevin Prananda saat menjadi narasumber pada acara sosialisasi pentingnya ormas sebagai kontrol pemerintah. (Foto: Guntur Rahmatullah / Beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID, JEMBER – Tembakau merupakan komoditas pertanian yang memiliki potensi ekonomi sangat tinggi. Sesuai prinsip ekonomi, setiap potensi hasil yang besar, terdapat risiko yang besar pula (high risk ; high return), oleh karena itu petani harus memperhatikan sejumlah perencanaan yang matang sebelum memutuskan untuk menanam tembakau.

Pendiri pabrik cerutu Dwipa Nusantara Tobacco, Adhitya Kevin Prananda menjelaskan, ada beberapa aspek harus diperhatikan oleh petani tembakau, seperti prakiraan cuaca, kesesuaian tanah dengan jenis tembakau yang akan ditanam, harga pupuknya hingga estimasi kebutuhan pasar.

banner 300600

Kevin menyoroti prakiraan kebutuhan pasar terhadap jenis tembakau yang akan ditanam.

“Sebelum menanam tembakau, petani seyogyanya mengetahui terlebih dahulu prakiraan kebutuhan pasar akan tembakau pada tahun depan berapa, sudah melebihi atau tidak, kalau sudah melebihi (ketersediaan terhadap permintaan tembakau), lebih baik jangan memaksa untuk menanam tembakau,” ujar Kevin, usai menjadi pembicara pada acara sosialisasi pentingnya ormas sebagai kontrol pemerintah dalam melaksanakan pelayanan publik, Sabtu 13 Juli 2024.

Untuk dapat mengetahui prakiraan kebutuhan pasar terhadap tembakau, petani bisa berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat dan Perusahaan Tembakau.

“Sebenarnya petani sudah banyak yang tahu (prakiraan kebutuhan tembakau) tapi masih aja nekat menanam tembakau, nah akhirnya bisa rugi,” lanjut Kevin menjelaskan.

Kevin menambahkan selama dua tahun terakhir ini (2022 dan 2023), tembakau Na Oogst yang diproduksi petani di Kabupaten Jember harganya bagus, karena kebutuhan pasar memang tinggi selama dua tahun terakhir.

“Karena memang kekurangan barang selama dua tahun terakhir ini, pada 2023 untuk tembakau Na Oogst yang digunakan sebagai wrapper dengan mutu bagus mencapai harga Rp. 20 juta per kuintal,” jelasnya.

Kendati dua tahun terakhir, harga tembakau tinggi, Kevin mengingatkan petani untuk tetap melakukan perencanaan yang matang, mengingat modal yang harus dikeluarkan untuk bertani tembakau tidak sedikit.

“Menanam tembakau itu butuh modal besar, oleh karena itu perencanaan harus benar-benar matang, jangan atas dasar ikut-ikutan atau latah, jangan karena harga tinggi maka semua petani berlomba-lomba menanam tembakau, bisa rugi besar,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *