Pendidikan

Kembangkan Literasi Keagamaan Lintas Budaya, Unusa dan Institut Leimena Teken MoU

230
×

Kembangkan Literasi Keagamaan Lintas Budaya, Unusa dan Institut Leimena Teken MoU

Sebarkan artikel ini
Unusa Leimena

BERITABANGSA ID, SURABAYA – Dalam upaya memperkuat literasi keagamaan lintas budaya, Institut Leimena menjalin kerjasama strategis dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam acara Studium Generale bertema “Education Priorities and Religious Literacy In Globalizing And Intensely Religious World” yang diselenggarakan secara hybrid di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B Unusa.

banner 300600

Acara yang berlangsung pada Minggu, 14 Juli 2024 ini menjadi momentum penting bagi kedua institusi dalam mengabdikan diri kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.

MoU yang ditandatangani mencakup pengembangan pemahaman dan penerapan literasi keagamaan lintas budaya. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kapasitas komitmen bangsa Indonesia dalam relasi dan kerjasama antar umat beragama di tengah dinamika nasional dan global.

Director Institut Leimena, Matius Ho, menyampaikan apresiasinya kepada Unusa atas kerjasama yang terjalin.

“Kami sangat berterima kasih kepada Unusa yang telah bersedia bekerjasama dengan Leimena Institute. Komunikasi sangat penting dalam membangun masyarakat, dan agama sebagai dasar moral harus menjadi pijakan. Literasi keagamaan lintas budaya ini akan membawa suara baru yang menjadi unsur kedamaian bagi umat manusia,” ujarnya saat memberikan sambutan di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa, Minggu (14/07).

Matius menambahkan, Institut Leimena dan Unusa mengajak semua pihak untuk turut serta dalam upaya menyukseskan program literasi keagamaan lintas budaya, hal ini demi tercapainya perdamaian dan kerja sama yang lebih baik antar umat beragama.

“Kolaborasi ini juga mencerminkan komitmen kedua institusi dalam memperkuat perdamaian dan kerja sama antar umat beragama di Indonesia dan dunia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang literasi keagamaan lintas budaya, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih harmonis, toleran, dan inklusif,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *