BERITABANGSA.ID, SIDOARJO- Agus Waluyo, pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) Sidoarjo menyebut puluhan petugas kebersihan yang melakukan aksi demo anarkis di Pendapa Bupati tak paham materi.
Aksi demo yang dilakukan petugas kebersihan yang mengatasnamakan Gabungan Pekerja Kebersihan Seluruh Indonesia (Gapeksi) itu diwarnai anarkisme dengan membuang sampah dari puluhan gerobak di depan Pendapa Bupati, Rabu (20/12/2023).
Agus mengatakan sebagian besar massa aksi tidak mewakili suara dari petugas kebersihan yang dinaungi oleh dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK). Apalagi, korlap aksi bukan dari unsur petugas kebersihan yang paham akan hal yang disampaikan.
“Dari penyampaian aspirasi tadi menurut saya mereka tidak paham materi dan duduk perkaranya, apalagi orator atau korlap aksinya bukan dari petugas kebersihan,” kata Agus saat dihubungi.
Menurutnya, aksi Gapeksi sarat ditunggangi kepentingan politik. Dia menyebut dinas terkait telah berusaha melakukan mediasi namun tidak menemui titik temu. Bahkan DPRD Sidoarjo juga telah berupaya hearing batal dilaksanakan.
“Kalau bisa dibicarakan dan mencari solusi bareng-bareng kan bisa, kita juga sudah berupaya. Kalau pandangan pribadi dugaan saya memang ada kepentingan bisa ditelusuri lebih dalam,” tuturnya.
Agus menambahkan permintaan mereka terkait biaya retribusi dibebaskan alias digratiskan tidak masuk akal dan bertabrakan dengan peraturan bupati, Perda dan Permendagri.
Sementara itu, Ketua Green Icon Indonesia (GII) Ahmad Masad turut menyoroti aksi demo Gapeksi tersebut.
Menurutnya aspirasi dengan membuang sampah di depan Pendapa Bupati tidak mencerminkan perilaku petugas kebersihan.
“Aksi mereka sangat tidak elok tidak mencerminkan perilaku petugas kebersihan. Harus segera meminta maaf ke publik karena yang dirugikan bukan lagi perorangan namun seluruh masyarakat Sidoarjo merasa kecewa,” tegas Masad.
Dia menambahkan korlap aksi dan para petugas kebersihan yang terlibat harus meminta maaf secara terbuka agar tidak timbul masalah baru yang berkepanjangan.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id