BERITABANGSA.ID – SURABAYA – Bupati Sumenep Achmad Fauzi, pada 2024 mulai menawarkan ke swasta untuk pengelolaan dua objek wisata yang selama ini dikelola pemerintah daerah.
Langkah itu diambil untuk memberikan kesempatan kepada dunia usaha, dan masyarakat yang mau peduli meningkatkan kunjungan wisatawan dan peduli pembangunan Sumenep.
Selama ini dari 37 objek wisata di Sumenep, hanya 3 yang dikelola Pemkab Sumenep. Wisata Kraton, Slopeng dan Gili Iyang.
“Nah pada tahun 2024 ini kita bisa tawarkan ditangani pihak ketiga yang memiliki sertifikat kompetensi. Kita coba tawarkan yang kompeten di bidangnya untuk bisa menyajikan sebuah wisata yang lebih baik dan menghasilkan pendapatan asli daerah yang lebih baik, yang paling penting kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya, di hall PWI Jatim, Jumat (15/12/2023).
Kenapa hanya dua yang dilepas ? Wisata Kraton tetap ditangani Pemkab Sumenep karena berkaitan dengan beberapa hal-hal yang berkaitan dengan regulasi, faktor keamanan di dalamnya.
“Kraton kan tempatnya jadi satu kesatuan dengan rumah dinas Bupati, kantor bupati, maka satu ini yang tidak bisa kita lepaskan karena faktor kesejarahan juga. Ada benda-benda sejarah di dalamnya yang jika ada pihak ketiga memiliki risiko besar kehilangan perabot dan benda benda bersejarah,” bebernya.
Terkait museum dan Keraton ini tidak bisa dilepas. Dan semua itu dimulai pada 2024 ini dalam penawaran.
“Siapapun yang kira-kira memberikan konsep yang terbaik ya kita akan berikan secara jangka panjang,” ujarnya lagi.
Ditanya bagaimana strategi promo wisata Sumenep pada 2024 ? Fauzi tetap menggandeng media di dalamnya.
“Kita masih tetap meningkatkan fungsi dan peran media, pers dan platform media sosial yang mampu memberikan informasi kepada masyarakat di luar sana sebagai bagian dari promo yang kita lakukan selain promo-promo di beberapa media luar ruang yang coba kita buat selama ini,” tegasnya.
Dia meyakini bahwa kondisi Sumenep akan segera berubah secara mendasar mengingat pariwisata yang berkembang baik akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menekan angka kemiskinan, dan pengangguran terbuka. Bahkan mendongkrak pertumbuhan ekonomi, kenaikan indeks pembangunan manusia, gini ratio atau menyempitkan kesenjangan sosial.
Hadir dalam dialog pariwisata itu Ketua PWI Sumenep Syamsul Arifin, Bupati Fauzi, Ketua PWI Jatim, pengurus dan anggota PWI Sumenep dan Jatim.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id