BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Usia tak membuat nenek Jumani (64), duduk berpangku tangan. Perempuan asal Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, ini tetap semangat bekerja, membuat batu bata.
Pada Sabtu (17/12/2022) pagi, Jumani tak seorang diri. Di lahan sederhana belakang rumahnya, ia ditemani cucunya Muhammad Ulil Abshar (13). Keduanya berbagi tugas, bikin adonan, dan ada yang mencetak.
Jumani mengaku harus bertahan hidup. Dari usahanya yang ditekuni sejak beberapa tahun lamanya itu yakin akan dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.
“Mau gimana lagi, daripada nganggur dan untuk kebutuhan di rumah juga. Kalau tidak dipaksa gini, mau kerja apalagi. Usia sudah tua,” kata Jumani tersenyum.
Nenek ini tergolong sukses dengan usahanya.. Ibu dari 3 anak ini merasa cukup meski hanya bekerja seperti itu. Dia merasa mampu menghidupi keluarganya.
“Saya anak ada tiga, sudah di luar bekerja semua. Karena ketiga-tiganya sudah mentas. Tapi saya senang kerja begini, dari pada diam menyendiri tidak ngapa-ngapain. Lagian kalau kerja, masih bisa untuk memenuhi kebutuhan di rumah juga,” katanya.
Lahan yang dipakai masih berukuran kecil. Itu pun bukan lahan miliknya, melainkan menyewa.
Sekira pukul 08.15 WIB, terik matahari mulai terasa. Peluh mulai bercucuran di tubuh Jumani dan Ulil, cucunya.
“Kalau panas begini bata akan cepat kering,” jelas Jumani.
Setiap harinya, ia mampu memproduksi 200 hingga 300 bata. Jika dibantu bisa membuat 500 batu bata.
Untuk penjualannya, per 1000 bata dibanderol 250 ribu rupiah. Sementara omzet per bulannya tembus dua jutaan rupiah.
“Saya jual 250 per seribu bata. Omzet per bulannya terkadang satu setengah juta sampai dua juta rupiah. Kalau harapannya, ya mudah- mudahan tetap bisa bekerja, diberikan kesehatan, dipermudah dalam segala hal. Soal rezeki, sudah ditentukan,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com