Politik

Pucuk Pimpinan PDIP Sidoarjo Diganti, Kader Muda Titip Pesan Kritis

12
×

Pucuk Pimpinan PDIP Sidoarjo Diganti, Kader Muda Titip Pesan Kritis

Sebarkan artikel ini
Pucuk Pimpinan
Endhy Budhi (Kaos merah berkacamata) saat foto bersama kader muda DPC PDI-P dikantor Cabang

BERITABANGSA.ID, SIDOARJO – Suhu politik internal PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo menghangat seiring dengan pergantian pucuk pimpinan.

Hari Yulianto atau yang dikenal sebagai Bung Ketjeng resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC PDIP Kabupaten Sidoarjo, menggantikan Sumi Harsono.

Penunjukan ini tidak lepas dari kebutuhan untuk menyegarkan struktur dan mengakselerasi kerja-kerja partai di tengah dinamika politik di kabupaten Sidoarjo. Selain ketua, posisi Sekretaris DPC juga mengalami perubahan, kini diisi oleh sosok organisatoris Bambang Riyoko.

Menanggapi dinamika politik tersebut, kader muda PDIP yang dikenal vokal dan progresif, Endhy Budhi, menyambut rotasi ini dengan sikap optimis namun tetap kritis. Ia menilai, pergantian ini harus dijadikan momentum untuk membangkitkan kembali mesin partai yang sempat stagnan di level akar rumput.

“Ini bukan sekadar pergantian wajah. Ini adalah alarm politik. Mesin partai harus segera digeber. Kalau tidak, kita bisa tergilas dalam arus politik nasional yang makin keras,” kata Endhy kepada awak media, Kamis (3/7/2025).

Endhy juga secara terbuka menyampaikan rasa hormatnya kepada Ketua sebelumnya, Sumi Harsono atas dedikasinya. Namun ia menegaskan bahwa tantangan ke depan membutuhkan energi baru, pendekatan yang lebih progresif, serta ketegasan dalam merangkul dan menggerakkan PAC, ranting, dan sayap partai.

“Bung Ketjeng harus tegas. Jangan biarkan PAC dan anak ranting merasa seperti penonton dalam rumahnya sendiri. Mesin partai tidak cukup dipanaskan tapi harus dipacu,” tegasnya.

Selain itu, Endhy mendorong agar struktur partai tidak hanya sibuk dalam manuver elite, tetapi juga menyentuh langsung denyut nadi rakyat. Menurutnya, jika tidak dilakukan revitalisasi menyeluruh, PDIP berisiko kehilangan daya pukul di akar massa tradisionalnya.

“Tahun politik bukan main-main. Yang malas harus disingkirkan. Yang tak solid, harus ditinggal. Ini waktunya bangkit dengan kepemimpinan baru yang berani ambil risiko politik,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60