Pendidikan

Estafet Kepemimpinan Unair, Prof Nasih Akhiri Satu Dekade Pengabdian

5
×

Estafet Kepemimpinan Unair, Prof Nasih Akhiri Satu Dekade Pengabdian

Sebarkan artikel ini
Unair

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Universitas Airlangga (Unair) memasuki babak baru dalam kepemimpinannya. Pada Selasa, (17/6/2025), Mohammad Nasih resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Rektor Unair dalam satu dekade.

Tongkat estafet kepemimpinan kini beralih kepada Muhammad Madyan, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor II Unair.

Upacara pelantikan rektor baru berlangsung di Aula Garuda Mukti Kampus MERR-C.

Dalam suasana penuh apresiasi dan haru, Muh Nasih menyampaikan pidato perpisahan yang mencerminkan rasa syukur dan penghargaan mendalam terhadap seluruh pemangku kepentingan kampus.

Ia menyampaikan terima kasih kepada para profesor, senat akademik, jajaran pimpinan universitas, mitra pemerintah, serta berbagai pihak yang selama ini turut menopang perjalanan kepemimpinannya.

“Pada kesempatan ini, kami dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas doa, dukungan, dan kerja sama yang membuat kami mampu menjalankan amanah hingga titik ini,” ujar Nasih.

Dalam refleksinya, M Nasih mengingatkan bahwa Unair dahulu memulai perjalanan dari kondisi yang amat sederhana, bahkan nyaris tanpa sumber daya yang memadai.

Namun, dengan kegigihan kolektif, universitas ini mampu tumbuh menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

Ia mengungkapkan bahwa Unair telah menapaki berbagai lompatan strategis, termasuk masuk dalam peringkat dua besar nasional, dan menargetkan pencapaian masuk 100 besar universitas dunia dalam lima tahun ke depan.

Kepercayaan itu diperkuat oleh kepemimpinan rektor baru, Moh Madyan, yang dinilai memiliki dukungan luas dan potensi besar untuk membawa Unair pada kemajuan yang lebih signifikan.

“Dari banyaknya tokoh penting yang hadir hari ini, kita bisa melihat betapa besar dukungan bagi Prof Madyan. Beliau akan melanjutkan perjalanan ini dengan kekuatan yang lebih besar,” ujar Nasih.

Selama sepuluh tahun masa kepemimpinannya, Nasih menakhodai Unair melewati berbagai tantangan besar.

Ia mengibaratkan universitas sebagai bahtera yang semula rapuh, namun kini mampu bertahan melewati gelombang besar berkat sinergi seluruh civitas academica.

Ia juga tak lupa mengungkapkan rasa terima kasihnya atas semangat kebersamaan yang telah membentuk ketangguhan institusi ini.

“Saya hanya bagian kecil yang bertugas menaikkan layar, dan tanpa silaturahmi, persaudaraan, serta doa dari semua pihak, perahu ini tak akan sampai sejauh ini,” tuturnya dengan nada emosional.

Sebagai penutup, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan selama masa jabatannya.

Ia mengaku bersyukur telah diberi kesempatan untuk mendayung dan menakhodai Unair selama satu dekade terakhir.

“Dengan rahmat Tuhan dan dukungan seluruh pihak, saya dapat melalui semua ini. Saya percaya Unair akan terus tumbuh menjadi institusi yang membanggakan, bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global,” pungkasnya.

Pelantikan ini menandai awal perjalanan baru bagi Unair, dengan harapan besar terhadap keberlanjutan visi dan misi pendidikan tinggi yang inklusif, unggul, dan berdaya saing internasional di bawah kepemimpinan Prof Madyan.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60