Terkini

Jukir Pasar Asembagus Keluhkan Setoran Wajib yang Makin Tinggi

91
×

Jukir Pasar Asembagus Keluhkan Setoran Wajib yang Makin Tinggi

Sebarkan artikel ini
Jukir
Arwan, jukir pasar Asembagus Situbondo sedang memarkirkan motor pengunjung. (Foto: Guntur Rahmatullah / Beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID, SITUBONDO – Juru parkir (Jukir) Pasar Asembagus Situbondo, Arwan, mengeluhkan setoran wajib ke dinas terkait, jumlahnya semakin meningkat.

Menurutnya, jumlah itu tak sebanding dengan tingkat pengunjung pasar yang makin menurun.

“Saat ini setoran wajibnya ke dinas terkait sebesar Rp175.000 perhari, jumlah ini berlebihan dibanding dengan pengunjung pasar yang makin menurun. Saya berharap Bupati Situbondo tahu akan hal ini dan beliau segera menindaklanjuti dengan kebijakan yang berpihak pada wong cilik seperti saya ini,” kata Arwan kepada Beritabangsa.id, Selasa 10 Juni 2025.

Arwan membeberkan selama dia bekerja sebagai jukir di Pasar Asembagus, setoran hari terus naik, dari Rp50.000, kemudian Rp100.000 hingga saat ini setorannya naik lagi menjadi Rp175.000 perhari.

Wartawan Beritabangsa.id saat berada di pasar tersebut, pasar Asembagus memang sepi pengunjung, bangunan dua lantai itu, hanya ada beberapa pedagang di lantai dasar, sedangkan lantai dua kosong melompong.

Beberapa stand fesyen di lantai dasar juga sudah kosong alias tidak dikontrak pedagang lagi, akibat sepinya pengunjung. Sedangkan deretan stand sayuran, daging dan sembako masih ada pengunjungnya meski landai.

Arwan melanjutkan, di pasar tersebut terdapat 3 orang jukir termasuk dirinya. “Saya kebagian lahan di depan bagian tengah, ada seorang yang di sebelah timur itu setorannya cuma Rp40.000, sedangkan di sebelah barat ada seorang lagi dengan setoran sama dengan dirinya sebesar Rp175.000 perhari,” lanjutnya.

Di pasar itu, kendaraan roda dua ditarik uang parkir Rp1000, sedangkan roda empat ditarik Rp2000.

Arwan mengaku sering tombok dengan merogoh koceknya sendiri demi memenuhi setoran tersebut.

“Saya sering tombok untuk nutupin setoran itu ke dinas, ya terkadang masih untung tapi sangat tipis, untungnya berkisar Rp20.000 perhari. Saat ini saya memang statusnya sudah PPPK dan ada gaji dari pemerintah, saya lolos pada 2014, namun kedua teman saya di sini tidak lolos yang artinya mereka hanya bergantung pada banyaknya kendaraan yang datang, ya kasihan lah. Semoga Bupati Mas Rio lekas merespon kondisi ini. Apa memang betul segitu jumlahnya atau itu nominal setoran itu hanya akal-akalan oknum dinas terkait,” tandasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60