Olah Raga

Karut Marut KONI Jombang, Atlet Lolos Seleksi Resmi Malah Dicoret

45
×

Karut Marut KONI Jombang, Atlet Lolos Seleksi Resmi Malah Dicoret

Sebarkan artikel ini
Atlet
Tampak sejumlah atlet sepatu roda yang mimpinya dikubur semena-mena oleh KONI Jombang. Foto: Faiz Beritabangsa.id.

BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Seleksi atlet cabang olahraga sepatu roda untuk ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur di Kabupaten Jombang menuai kontroversi.

Seleksi diduga berjalan tak sesuai prosedur, sehingga sejumlah atlet berprestasi malah tak terjaring.

Banyak pihak menyebut bermula dari karut-marutnya manajemen internal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jombang.

Suatu kali ada penunjukan atlet secara sepihak, tanpa mempertimbangkan hasil seleksi.

Akibatnya, mimpi sejumlah atlet muda, yang telah lolos seleksi resmi malah kandas.

Seperti yang dialami Evelyn Anindya Ervaputri, atlet muda Cabor sepatu roda.

Ditemui di runahnya, Minggu (8/6/2025) pelajar SMP ini terlihat murung. Wajahnya kecewa.

“Bagaimana Mas, lah wong lolos seleksi resmi tiba-tiba nama saya dicoret dan diganti atlet lain,” tutur Anindya, mengusap air matanya.

Dengan suara terbata-bata, Anindya menunjukkan deretan piagam dan medali yang ia raih dari berbagai kejuaraan demi membanggakan Jombang, kota kelahirannya.

“Saya tidak butuh diakui atau diapresiasi dari pihak manapun ketika menang. Saya hanya ingin fokus bertanding dan menang sehingga membawa nama baik Jombang. Tapi kenapa yang sudah berjuang justru disingkirkan begitu saja?” ucapnya lirih, sambil memeluk erat piagam-piagam kebanggaannya.

Meski kecewa, Anindya tetap mendoakan agar atlet-atlet yang terpilih bisa membawa prestasi terbaik untuk daerahnya. Namun, ia tak bisa menyembunyikan rasa kecewa terhadap perlakuan dari KONI Jombang.

“Saya ikhlas. Tapi KONI seharusnya memberi contoh yang adil. Kalau ujung-ujungnya bukan yang lolos seleksi yang diberangkatkan, lalu buat apa ada seleksi?” tegasnya, bersandar di bahu sang ibu.

Nanik Erva, ibunda dari Anindya, mengaku telah melakukan berbagai upaya agar keadilan ditegakkan. Ia mencoba menemui pihak KONI untuk meminta penjelasan, namun hasilnya nihil.

“Saya ingin tahu kenapa anak saya dicoret. Tapi Ketua KONI-nya sulit ditemui. Bahkan perwakilan yang lain tidak mau memberikan klarifikasi. Malah muncul pengacara saat kami ingin berdialog baik-baik,” ujarnya.

Menurut Nanik, setidaknya 7 atlet sepatu roda berprestasi menjadi korban dari kebijakan sepihak ini. Padahal, ketujuhnya telah mengikuti Program Pemusatan Latihan Kabupaten (Puslatkab) yang dibiayai dari dana APBD melalui KONI Jombang.

“Ini bukan sekadar persoalan teknis. Ini soal keadilan dan sportivitas. Anak-anak kami sudah berjuang keras, bahkan masuk Puslatkab resmi. Tapi hak mereka dirampas begitu saja,” keluhnya.

Menanggapi kegaduhan ini, Wakil Ketua III DPRD Jombang, M Syarif Hidayatulloh biasa disapa Gus Sentot, menyatakan keprihatinannya. Ia mengaku telah menerima aduan dari para atlet dan wali mereka.

“Keluhan ini sudah saya terima, dan saya sudah mencoba berkomunikasi dengan KONI. Tapi belum ada penjelasan yang memadai. Sangat disayangkan jika benar terjadi penyelewengan prosedur,” ungkapnya.

Gus Sentot juga mendorong para wali atlet untuk segera berkoordinasi dengan Pengurus Provinsi Porserosi Jawa Timur, agar masalah ini dapat diselesaikan di tingkat yang lebih tinggi.

“Kalau KONI Jombang terbukti menyimpang, bisa saja sanksi tegas dijatuhkan, termasuk pembekuan. Saya harap KONI segera berbenah. Dan untuk para orang tua, tolong jaga semangat anak-anak. Jangan biarkan mimpi mereka benar-benar terkubur,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60