Terkini

Tokoh dari Kabuh Jombang Ungkap Sosok Mbah Suro, Saksi Kelahiran Bung Karno

82
×

Tokoh dari Kabuh Jombang Ungkap Sosok Mbah Suro, Saksi Kelahiran Bung Karno

Sebarkan artikel ini
tokoh
Sulisyono Imam Jayaharja, pemilik foto Mbah Suro, tokoh dan budayawan dari Mangunan, Kabuh, Jombang.

“Buyut Terik Sumopawiro adalah anak dari Canggah Sumohardjo yang pernah jadi Lurah Karang Pakis, domisili di Pumpungan, maka disebut Mbah Bau Pumpungan. Mbah Bau Pumpungan adalah guru spiritual Mbah Suro, Mbah Mendung, Mbah Sayid, dan Bung Karno,” rincinya lagi.

Cerita tentang foto Mbah Suro ini ternyata ‘nyambung’ dengan cerita tutur keluarga ayah angkat Bung Karno, RM. Soerati Soemosewojo atau Den Mas Mendung dari Ndalem Pojok Wates Kediri.

“Berdasarkan cerita tutur keluarga kami, yang memegang bayi Koesno (nama kecil Soekarno) saat lahir adalah Kek Suro,” kata Pengurus Situs Persada Soekarno Wates Kediri, Kushartono.

Untuk diketahui, Situs Persada Soekarno Wates Kediri atau yang dikenal dengan NDalem Pojok Wates Kediri adalah keluarga ayah angkat Bung Karno yakni, RM. Soerati Soemosewojo atau Den Mas Mendung.

Den Mas Mendung juga diketahui pernah tinggal di Kabuh Jombang, tepatnya di Dum Pring Kabuh Jombang.

“Dan Kek Suro pernah menjadi penasehat spiritual Presiden Soekarno semasa berkantor di Istana Yogjakarta pada tahun 1946 sampai 1949. Makam Kek Suro ada di Yogyakarta, satu kompleks dengan makam HOS Cokroaminoto,” terang Kushartono.

Sementara itu, Sejarawan nasional dan penulis buku-buku Bung Karno, Roso Daras mengulas narasi tentang seorang sosok tua, saksi kelahiran Sang Proklamator, Ir. Soekarno atau Bung Karno. Sosok tua itu ditulis di buku Otobiografi Bung Karno berjudul Penyambung Lidah Rakjat yang ditulis oleh penulis Amerika, Cindy Adams yang terbit 1966 dengan ejaan lama.

Di dalam buku tersebut dituliskan, ‘bapak tidak mampu memanggil dukun untuk menolong anak jang akan lahir. Keadaan kami terlalu ketiadaan.

Satu-satunja orang jang menghadapi ibu ialah seorang kawan dari keluarga kami, seorang kakek jang sudah terlalu amat tua. Dialah, dan tidak ada orang lain selain dari orang tua itu, jang menjambutku menginjdak dunia ini’

“Saya kira sosok ini penting menjadi salah satu petunjuk untuk mencari kepastian kapan dan di mana sebenarnya Bung Karno dilahirkan,” kata Roso Daras.

“Dan saya mendengar tahun lalu, teman-teman pegiat sejarah di Jombang telah menemukan fotonya,” pungkas Roso Daras.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60