Pemerintahan

Bukti Bojonegoro Makin Maju di Tangan Wahono-Nurul dalam 100 Hari Kerja

16
×

Bukti Bojonegoro Makin Maju di Tangan Wahono-Nurul dalam 100 Hari Kerja

Sebarkan artikel ini
100 Hari Kerja
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Nurul Azizah di dampingi Prokopimda saat panen raya serentak pada bulan April 2025.

Uniknya semua aspirasi langsung ditindaklanjuti oleh Bupati Setyo Wahono.

Mohammad Syafii, sebagai contoh dalam program Sapa Bupati, Senin (26/5/2025) lalu, warga Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro ini mengeluh soal limbah tahu yang harusnya bisa dijadikan pupuk.

“Mohon kami diberi pelatihan atau semacamnya untuk bisa memanfaatkan limbah. Karena sayang kalau limbah tidak dimanfaatkan,” terangnya.

Aspirasi itu langsung ditindaklanjuti Bupati dengan memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk turun ke lokasi.

Pada quick win pertama ini, Pemkab juga memiliki program Medhayoh, yakni cara Bupati Bojonegoro menyapa, mendengar, dan menyelesaikan masalah warga.

Berbeda dari SAPA BUPATI, lewat Medhayoh, Bupati mendatangi rumah warga, dan mendengarkan langsung keluh kesahnya.

Seperti pada Jumat (16/5/2025), Bupati Wahono medhayoh ke Desa Semambung, Kecamatan Kanor. Bahkan, bagi warga yang tidak bertemu langsung dengan Bupati, juga bisa menyampaikan aspirasi lewat chat WhatsApp.

Tak hanya transparansi dalam dialog, medhayoh, ataupun via WhatsApp, Pemkab Bojonegoro juga terus meningkatkan Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Lewat system ini proses birokrasi bisa disederhanakan, waktu lebih cepat, dan kualitas pelayanan publik makin bagus. Selain itu, Bojonegoro di bawah kepemimpinan Wahono-Nurul terus berusaha melakukan transformasi digital di berbagai bidang.

Quick win yang kedua Mengentaskan Kemiskinan dengan Memberdayakan, Pemkab Bojonegoro di bawah kepemimpinan Setyo Wahono dan Nurul Azizah telah menargetkan adanya penurunan angka kemiskinan yang saat ini mencapai 11,69% atau 147.330 jiwa (54 ribu KK). Salah satu program unggulannya adalah GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri).

GAYATRI merupakan gerakan memadukan sistem pengembangbiakan ayam petelur dengan pemberdayaan warga miskin dengan pendekatan kawasan. Program ini diharapkan nantinya dapat membantu penurunan angka kemiskinan.

Program GAYATRI ini, salah satunya dilakukan dengan cara menggandeng ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Pada peluncuran program, tanggal 22 April 2025 lalu, warga prasejahtera di 16 desa akan menjadi sasaran program GAYATRI.

“Kenapa harus telur, karena mudah. Dan pasar telur sangat terbuka. Menurut data dari Disnakkan Bojonegoro, kini baru 30% dari kebutuhan masyarakat. Berarti masih ada pasar terbuka 70%,” jelas Bupati Wahono kelahiran Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60