BERITABANGSA.ID, BOJONEGORO – Bukti keberhasilan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah memimpin Bojonegoro, terlihat dalam 100 hari kerja sejak dilantik Kamis (20/2/2025).
Hasil kerja nyata duet ini membawa semangat dan komitmen baru dalam mewujudkan visi “Bojonegoro bahagia, mkmur dan membanggakan.”
Bukan tanpa tantangan memimpin daerah dengan jumlah 419 desa dan 11 kelurahan ini.
Justru, pemetaan mendalam dan strategi yang matang menjadi dasar pijakan untuk menghadirkan perubahan nyata.
“Tanpa kebersamaan, semua program tidak akan bisa berjalan maksimal,” tegas Bupati, Mas Wahono.
Kepemimpinan santun dan penuh empati inilah menjadi magnet, menggerakkan seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun Bojonegoro.
Alhasil, dalam 100 hari kerja, 8 quick win berhasil dirampungkan. Langkah awal ini menjadi tonggak penting yang menggembirakan dan memberi harapan besar bagi masa depan Bojonegoro.
Tak heran, The Republic Institute menempatkan Bojonegoro pada peringkat kelima terbaik di Jawa Timur dalam pembangunan Sumberdaya Manusia (SDM) pada awal masa kepemimpinannya.
Tingkat kepuasan masyarakat yang mencapai 77,5% menjadi bukti nyata atas keberhasilan dan kepercayaan yang terbangun di tengah-tengah masyarakat.
Delapan qucik win yang telah dituntaskan dalam 100 hari kerja Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah yaitu, transparansi yang menghubungkan hati.
Sejak menjabat kepala daerah, Setyo Wahono telah berkominten selalu bekerja transparan.
Berbagai upaya dilakukan untuk membuka layanan informasi agar ada komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemerintah daerah. Dengan itu keterbukaan informasi publik akan terlaksana baik.
Dalam kaitan ini, Pemkab Bojonegoro menggelar dialog interaktif sejak April 2025. Dialog “Sapa Bupati” ini menjadi sarana masyarakat menyampaikan aspirasi langsung kepada Bupati.
Progam “Sapa Bupati” digelar di Pendapa Malowopati ini disambut antusias dari masyarakat. Mereka dapat menyampaikan berbagai hal, mulai masalah pupuk, pungutan di sekolah, hingga persoalan sampah.