Pendidikan

Mahasiswa Magister Manajemen Unair Inisiasi Digitalisasi Musisi Jalanan Surabaya

35
×

Mahasiswa Magister Manajemen Unair Inisiasi Digitalisasi Musisi Jalanan Surabaya

Sebarkan artikel ini
Magister Manajemen
Foto bersama seluruh panitia usai acara. (Foto: Mwd, Beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Sebuah langkah nyata dalam menjembatani kesenjangan digital dilakukan oleh mahasiswa Magister Manajemen E2M Universitas Airlangga melalui pelatihan digitalisasi untuk musisi jalanan Surabaya.

Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (30/5/2025) di Museum Pendidikan, Jalan Genteng Kali Surabaya.

Acara ini menjadi bukti konkret semangat Creating Shared Value (CSV) dalam menginklusikan kelompok marjinal ke era digital.

Melalui pelatihan ini, para pengamen diajak untuk melihat potensi baru di balik teknologi digital.

Mereka tak lagi hanya mengandalkan suara di persimpangan jalan, namun kini diarahkan untuk menjelajahi platform digital seperti live streaming sebagai sarana berekspresi sekaligus sumber penghasilan baru.

Kegiatan tersebut dikawal langsung oleh para akademisi dan praktisi, salah satunya Profesor Gancar C Premananto, selaku Kepala Departemen Manajemen dan juga menghadirkan seorang music producer, Edi Hazt sebagai narasumber.

Profesor Gancar menekankan bahwa proyek ini dirancang untuk mendorong mahasiswa agar menghadirkan solusi nyata, bukan sekadar teori.

“Tujuan dari proyek ini adalah agar mahasiswa terlibat langsung dengan masyarakat, membantu kelompok yang belum tersentuh digitalisasi, dan memberikan peluang bagi mereka agar bisa berkembang,” ujarnya pada Beritabangsa.id.

Menurutnya, pendekatan digital terhadap pengamen kota bukan hal sepele. Justru inilah bentuk keberpihakan sosial yang strategis.

Dengan kreativitas dan pendekatan yang tepat, para pengamen dapat menjadi pelaku ekonomi digital yang mandiri.

“Tantangan digitalisasi saat ini bukan sekadar soal alat, melainkan bagaimana kita bisa tampil beda dan menarik. Ini soal kreativitas,” tegasnya.

Dalam acara bertajuk “Svara Resonance” ini, para pengamen diperkenalkan pada konsep membangun konten digital yang komunikatif dan orisinal.

Mereka juga diberikan pemahaman untuk membuat siaran langsung dengan pendekatan yang relevan terhadap audiens online, sehingga dapat menciptakan engagement sekaligus peluang ekonomi.

Tak berhenti pada pelatihan satu hari, mahasiswa Unair juga merancang langkah-langkah lanjutan.

Termasuk potensi kolaborasi media lokal dan audisi kreatif yang membuka jalan lebih luas bagi para musisi jalanan agar dikenal lebih luas.

Inisiatif ini menegaskan bahwa teknologi bukan hanya milik kaum urban elite. Dengan pendekatan inklusif, digitalisasi bisa menjadi alat pemberdayaan, bahkan bagi mereka yang selama ini hidup di tepian sistem sosial.

Melalui keterlibatan mahasiswa, Unair membuktikan peran perguruan tinggi bukan hanya sebagai pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan sosial.

Pelatihan ini menjadi simbol bahwa masa depan yang setara dimulai dari keberanian untuk peduli dan hadir di sisi mereka yang paling membutuhkan.

Di samping talk show, acara ini juga memberikan peluang bagi musisi jalanan yang ada di Surabaya untuk unjuk kebolehannya masing-masing.

Beragam hadiah juga disediakan oleh panitia sebagai bentuk apresiasi terhadap para musisi jalanan tersebut.

Pemenang pertama dari ajang ini mendapatkan hadiah istimewa, yaitu rekaman di studio music milik Edi Hazt dan juga bakal manggung di sebuah cafe di Delta Mall Plaza.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60