Polemik ini pun menjadi sorotan publik, karena para pecinta sepak bola usia dini berharap kompetisi berjalan transparan dan profesional.
Banyak pihak berharap kejadian serupa tidak terulang kembali demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem kompetisi sepak bola di tingkat daerah.
Dari informasi awak media, ada kiriman chat kepada semua klub, berisi antara lain; “Sebelumnya saya mewakili teman-teman pengurus Askab dan Panpel mohon maaf, kepada rekan-rekan pengurus Tim Anggota Passbol.”
“Dan juga kepada rekan-rekan tim yang masuk di 4 besar. Kompetisi Piala Soeratin U-13 dan U-15 Askab PSSI Lumajang tahun 2025. Atas kelalaian teman-teman Panpel. Terkait partai final dan penerimaan hadiah kemarin. Terkait surat undangan pada saat closing dan penerimaan hadiah.”
“Mohon maaf di sini tiidak ada anak tiri atau bagaimana. Namun murni kemarin kelalaian kami dari pihak Panpel.”
“Maaf karena bukan hanya tim Nusantara Amanda FC dan SSB Bangkit Putra Mas Pulo. Yang tidak dikirimi surat undangan penerimaan hadiah.”
“Termasuk Dari Dispora dan KONI serta BPJS Ketenagakerjaan Juga Kita Lupa Juga. Tim Putra Garuda Pun Juga Kita Lupa. Mohon Maaf Karena Kemaren Teman-Teman Sibuk terkait Acara Persiapan Final. Mulai Dari Trophy Datang nya Hari Itu Juga. Serta Pembuatan E board dan Hadiah Pembinaan Karena pas Hari itu juga cair Dari KONI dan Lain Sebagainya. Sehingga Dengan Keterbatasan Itu Kami Jadi Lalai.”
“Dan Maaf Saya Sendiri Kemarin Masih Menyelesaikan Tim Pra Porprov Putra Mulai Malam Minggu Hingga Dimana Pertandingan Terakhir Hari Senin Kemarin. Harus Sudah selesai urusan nya dengan pemain Maupun Pelatih. Dan Baru Selesai urusan dengan pemain dan Pelatih Jam 00.40 di mess”.
Jadi Sekali lagi saya mewakili Pengurus Askab PSSI Lumajang dan Teman2 Panpel. Mohon Maaf Yang Sebesar besarnya. Atas Kekurangan Kami. Dan Murni Dari Kelalaian Kami. Terimakasih.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
