BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Turnamen sepak bola bergengsi Piala Suratin U13 Kabupaten Lumajang di Stadion Srikandi sore tadi berujung polemik. Sejumlah wali atlet kecewa terhadap penentuan juara III.
Dalam pengumuman resmi, juara I diraih oleh SSB Putra Garuda dengan poin tertinggi, disusul SSB Turangga di posisi II. Namun, sorotan tajam mengarah ke peringkat III.
Menurut salah satu wali atlet yang enggan dinamakan, SSB Bangkit Putra Mas dari Desa Pulo seharusnya meraih posisi ketiga berdasarkan jumlah poin, namun justru yang juara adalah SSB Bhirawa Anoraga Tempeh.
“Bangkit Putra Mas unggul satu poin dari Bhirawa. Total poin Bangkit adalah 16, sedangkan Bhirawa hanya 15. Tapi yang diumumkan malah Bhirawa yang juara ketiga. Setelah kami protes, panitia malah bilang keduanya juara III bersama,” ujarnya.
Kekecewaan ini makin memuncak ketika para wali atlet mengacu pada data klasemen akhir yang beredar.
Dalam klasemen itu, tercatat bahwa Bangkit Putra Mas dari delapan pertandingan meraih 5 kemenangan (15 poin), 1 hasil imbang (1 poin), dan 2 kekalahan, dengan total poin 16.
Sementara Bhirawa Anoraga mencatat 5 kemenangan dan 3 kekalahan, tanpa hasil imbang, dengan total poin hanya 15.
Selain dari sisi poin, selisih gol Bangkit Putra Mas juga dikabarkan jauh lebih unggul dibanding Bhirawa Anoraga, memperkuat klaim bahwa Bangkit layak menempati posisi ketiga sendirian.
“Kami bukan mencari sensasi. Kami hanya ingin keadilan bagi anak-anak kami yang sudah berjuang keras di lapangan. Kalau seperti ini terus, kapan sepak bola daerah bisa maju dan dipercaya?” kata seorang wali atlet lain.
Menanggapi polemik ini, Ketua Askab PSSI Kabupaten Lumajang, Bambang, sudah memberikan klarifikasi.
“Inggih, sebab ada salah paham dan tidak mengerti sistem peringkat, alhamdulillah sudah aman, kemarin sudah kita jelaskan ke pengurus klub Nusantara dan SSB Bangkit Putra Mas,” jawabnya, Rabu (28/5/2025).
