BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan program nasional Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) pada Selasa, 27 Mei 2025 di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Program ini diinisiasi sebagai langkah strategis untuk menjawab kebutuhan keluarga, khususnya para orang tua bekerja, dalam memastikan anak-anak mendapatkan pengasuhan yang layak, aman, dan penuh kasih.
Peluncuran program dilakukan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Dr H Wihaji.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa program TAMASYA dirancang sebagai bentuk kehadiran negara dalam mendukung keseimbangan antara peran domestik dan profesional orang tua.
Dengan mengusung tema “Orang Tua Tenang Bekerja, Anak Ceria Bersama TAMASYA”, pemerintah berharap program ini dapat menjadi jawaban atas dilema yang selama ini dihadapi banyak keluarga, terutama perempuan pekerja.
Mengutip data Badan Pusat Statistik, tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja nasional masih berada pada angka 55,41 persen.
Salah satu penyebab rendahnya angka ini adalah kecemasan terhadap tumbuh kembang anak yang membuat sebagian perempuan memilih meninggalkan dunia kerja.
Pemerintah melihat kondisi ini sebagai hambatan struktural yang harus dijawab secara sistemik.
TAMASYA hadir sebagai ruang aman bagi anak dan orang tua. Program ini mengintegrasikan empat layanan utama, yakni peningkatan kompetensi pengasuh melalui pelatihan daring dan sistem pembelajaran mandiri, pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala, pendampingan kepada orang tua melalui kelas pengasuhan dan umpan balik, serta penyediaan layanan rujukan bagi anak yang memerlukan perhatian khusus.
Dr Wihaji menekankan bahwa program ini tidak sekadar berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar anak, tetapi juga sebagai fondasi untuk pembangunan keluarga yang tangguh.
Ia menyoroti bahwa keberpihakan negara terhadap perempuan dan anak merupakan bagian penting dari agenda pembangunan berkelanjutan.
