BERITABANGSA.ID, MAGETAN – Komisi B DPRD Kabupaten Magetan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi rencana relokasi Pasar Hewan Pahingan di Maospati, menyusul keluhan dari warga yang terdampak atas rencana pemindahan lokasi pasar hewan, Selasa (27/5/2025).
Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi B DPRD Magetan, Rita Haryati, didampingi sejumlah anggota komisi lainnya.
Dalam kunjungan itu, para legislator ingin melihat secara langsung kondisi lapangan serta mendengar langsung aspirasi masyarakat.
Menurut Rita, Sidak dilakukan untuk menggali akar persoalan yang timbul akibat rencana relokasi. Terutama karena di lahan yang akan dijadikan lokasi baru pasar hewan, terdapat permukiman warga yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu.
“Dari laporan masyarakat, ada kekhawatiran dan tuntutan terkait ganti rugi. Warga yang telah lama tinggal di situ merasa khawatir akan kehilangan tempat tinggal tanpa adanya kejelasan,” ungkap Rita.
Ia menjelaskan bahwa lahan yang direncanakan sebagai lokasi relokasi memang merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk mengabaikan keberadaan warga yang sudah lama bermukim di sana.
“Relokasi harus mempertimbangkan aspek kemanusiaan. Pemerintah daerah harus hadir, memberikan solusi, dan memikirkan nasib 18 kepala keluarga yang terdampak. Mulai dari ongkos pembongkaran rumah, sampai ke mana mereka akan tinggal setelah digusur,” tegas Rita.
Komisi B meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk segera berkoordinasi dengan Pemkab Magetan guna membahas skema kompensasi yang adil bagi warga terdampak.
“Kami mendesak Disperindag untuk tidak hanya fokus pada pembangunan fisik pasar hewan, tetapi juga menyusun langkah konkret agar warga tidak menjadi korban dalam proses ini. Kompensasi layak dan kejelasan relokasi untuk warga harus menjadi bagian dari rencana,” tambah Rita.
Komisi B DPRD Magetan berkomitmen untuk terus mengawal proses relokasi ini agar berjalan dengan adil dan manusiawi, serta tidak menimbulkan polemik sosial baru di tengah masyarakat.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id.
