BERITABANGSA.ID, JOMBANG – RSUD Kabupaten Jombang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satu upaya tersebut dilakukan melalui partisipasi dalam program talkshow interaktif “Jombang Interaktif.”
Mengusung tema “Waspada Dislokasi Sendi, Cedera yang Perlu Diwaspadai”, acara ini menghadirkan dr Yvonne Sarah K Bintaryo, SpBO, FICS, dokter spesialis ortopedi RSUD Jombang, sebagai narasumber.
Dalam sesi diskusi, dokter Yvonne menjelaskan bahwa dislokasi sendi merupakan kondisi serius yang kerap kali diabaikan masyarakat. Dislokasi terjadi ketika posisi sendi bergeser atau terlepas dari tempatnya, umumnya akibat kecelakaan atau cedera olahraga.
“Dislokasi bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti siku, bahu, pinggul, lutut, hingga pergelangan kaki. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi seperti kerusakan jaringan, infeksi, bahkan cacat permanen,” ujar dr Yvonne.
Acara yang dipandu oleh host Ninda Ahmad ini berlangsung interaktif. Dalam kesempatan tersebut, dr Yvonne juga memaparkan pentingnya penanganan cepat terhadap dislokasi sendi.
“Reposisi harus dilakukan sesegera mungkin. Setelah itu, pasien perlu menggunakan gips selama tiga minggu untuk menjaga stabilitas sendi. Selanjutnya, fisioterapi dibutuhkan guna mengembalikan fungsi sendi secara optimal,” katanya.
Lebih lanjut, dokter Yvonne menekankan pentingnya pemahaman individu terhadap kondisi fisik masing-masing, serta menjaga pola hidup sehat dan melakukan aktivitas fisik sesuai usia. Ia juga mengingatkan pentingnya asupan nutrisi, terutama vitamin D dan kalsium, serta manfaat berjemur untuk menjaga kesehatan tulang.
“Gizi seimbang dan gaya hidup aktif sangat penting dalam mencegah cedera. Kesadaran ini perlu dibangun sejak dini,” tutur dia.
Melalui kegiatan ini, RSUD Jombang berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pencegahan dan penanganan cedera secara tepat, khususnya dislokasi sendi.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
