BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali memperkaya khazanah akademiknya dengan mengukuhkan Profesor Doktor Syamsul Ghufron, sebagai guru gbesar dalam bidang Pendidikan Bahasa Indonesia.
Upacara pengukuhan berlangsung khidmat pada Kamis, 22/5/2025), di Auditorium Kampus B Unusa, Jalan Jemursari 57 Surabaya.
Kehadiran para pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, keluarga, hingga tamu undangan dari berbagai institusi pendidikan menjadi bukti apresiasi tinggi atas kontribusi Ghufron selama lebih dari tiga dekade mengabdi di dunia pendidikan.
Lahir di Mojokerto pada 27 September 1965, Ghufron dikenal sebagai sosok yang konsisten mengembangkan ilmu pragmatik, sosiolinguistik, serta metode pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk “Bahasa Indonesia sebagai Media Pendidikan Karakter Rahmatan Lil Alamin: Integrasi Nilai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia,” Ghufron menyampaikan gagasannya mengenai bahasa sebagai sarana pembentukan karakter.
Ia menegaskan bahwa bahasa bukan semata alat komunikasi, melainkan medium yang sarat nilai-nilai kebajikan, khususnya dalam konteks karakter rahmatan lil alamin.
Ia menjelaskan bahwa elemen linguistik seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis dalam bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai instrumen penanaman nilai-nilai moral dan spiritual.
Menurutnya, pembelajaran bahasa seharusnya tidak bersifat mekanistik, tetapi menyatu dengan nilai-nilai etis, sosial, dan keagamaan, sebagaimana tradisi pendidikan pesantren yang telah lama mengedepankan pendekatan integratif.
Ghufron juga menekankan bahwa konsep rahmatan lil alamin yang berakar dari ajaran Islam tentang kasih sayang universal sangat relevan untuk diterapkan dalam proses pendidikan karakter.
Integrasi nilai tersebut ke dalam pembelajaran bahasa akan memperkuat peran bahasa Indonesia sebagai alat pendidikan yang membentuk generasi cerdas dan berempati.
Rektor Unusa, Profesor Doktor Achmad Jazidie, menyampaikan penghargaan atas dedikasi Profesor Ghufron yang dinilai tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu membumikan nilai-nilai kehidupan melalui bahasa.
Ia menyebut pengukuhan ini sebagai momentum penting bagi Unusa dalam memperkokoh peran pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai kemanusiaan.
Di balik pencapaiannya, Ghufron tetap menunjukkan keseimbangan antara dunia akademik dan keluarga.
Ia adalah ayah dari tiga anak dan kakek dari tiga cucu, yang menjadi sumber motivasinya dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan lintas generasi.
Dengan pengukuhan ini, Syamsul Ghufron resmi menjadi bagian dari jajaran tertinggi akademik di Unusa.
Ia diharapkan terus menginspirasi sivitas akademika melalui pemikiran-pemikiran yang menjunjung nilai, kebudayaan, dan kemaslahatan umat.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id