Pendidikan

UNAIR Dorong Transformasi Perguruan Tinggi Via HITEX 2025

9
×

UNAIR Dorong Transformasi Perguruan Tinggi Via HITEX 2025

Sebarkan artikel ini
UNAIR
Pemberian plakat oleh Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih, MT., AK., CA (kiri) kepada Yos Sunitiyoso, ST MEng., PhD (kanan).

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Dalam menjawab tantangan era revolusi industri 4.0, Universitas Airlangga (UNAIR) menunjukkan komitmen kuat terhadap transformasi Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui penyelenggaraan Research Invention & Community Development Exhibition (HITEX) 2025.

Acara ini resmi dibuka pada Selasa siang di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C UNAIR. Senin (20/5/2025).

Hadir dalam pembukaan, Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Prof Yos Sunitiyoso.

Dalam sambutannya, Yos menegaskan bahwa transformasi pendidikan tinggi berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan merupakan langkah esensial dalam menghadapi tantangan zaman.

Ia menyatakan bahwa Kemendikti Saintek secara konsisten mendukung inisiatif perguruan tinggi melalui penyediaan regulasi, pendanaan, dan kemitraan lintas sektor, termasuk dengan kementerian lain dan dunia usaha.

“Kami mengajak seluruh civitas academica untuk bersatu dan membangun institusi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional,” ucapnya.

Menurut Yos, paradigma baru perguruan tinggi menempatkan institusi pendidikan tidak lagi semata sebagai tempat belajar, melainkan sebagai pusat strategis penciptaan talenta unggul, inovasi riset, serta penggerak pembangunan berbasis ilmu pengetahuan.

Sebagai bentuk konkret dari visi ini, Kemendikti Saintek telah menginisiasi enam program besar riset dan pengembangan yang berdampak langsung.

Program-program tersebut mencakup pengabdian kepada masyarakat, hilirisasi hasil penelitian, pembinaan talenta riset, penguatan kemitraan multipihak, pengembangan riset strategis, serta pengembangan kawasan sains dan teknologi.

Yos juga menekankan pergeseran fokus riset dari pendekatan berbasis produk ke pendekatan berbasis tantangan.

Ia mencontohkan berbagai isu strategis seperti kecerdasan buatan, transisi energi, ketahanan pangan dan kesehatan, infrastruktur berkelanjutan, serta teknologi material maju dan nano.

Lebih lanjut, ia memaparkan langkah penguatan kekayaan intelektual melalui pengembangan prototipe, innovation sandbox, hingga skema distribusi teknologi kepada industri.

Ada tiga pendekatan yang digunakan, yaitu, industry pull, di mana industri menyampaikan kebutuhannya dan perguruan tinggi merespons dengan riset yang relevan; technology push, di mana teknologi yang dikembangkan ditawarkan secara proaktif kepada industri; serta model kemitraan antara perguruan tinggi, industri, pemerintah daerah, dan kementerian/lembaga lain.

“Upaya ini bertujuan agar hasil riset dan inovasi yang lahir dari perguruan tinggi tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi berdampak nyata bagi masyarakat dan sektor usaha,” pungkas Yos.

Melalui HITEX 2025, UNAIR menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang visioner, berorientasi pada pemecahan masalah nasional, serta siap bermitra dalam penguatan ekosistem riset dan inovasi di Indonesia.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60