BERITABANGSA.ID , MALANG – Legenda musik “bakar” Wana Wisata Coban Kethak, sebuah kolaborasi ciamik di tengah keindahan alam dan melahirkan harapan baru akan kebangkitan musik di Malang barat dalam Konser Sambang Sambung Sketsa Jalanan pada Minggu (18/5/2025) malam.
Wana Wisata Coban Kethak, Kasembon, Kabupaten Malang, berubah menjadi lautan energi, Konser “Sambang Sambung Sketsa Jalanan” yang diinisiasi Heri Cahyono (Sam HC) sukses menyajikan “ledakan” dalam kolaborasi lintas generasi dan genre dari para legenda musik Indonesia, berpadu dengan magis lanskap alam yang memukau, menebarkan angin segar bagi potensi ekonomi lokal.
“Alhamdulillah bisa digelar disini dan menandai era baru untuk Coban Kethak Kedepan kita akan mengadakan banyak acara dan mudah-mudahan bisa setiap bulan,” terangnya,” ujar pria yang akrab disapa Sam HC kepada awak media.
Bayangkan saja, sang maestro Anto Baret berbagi panggung dengan gitaris legenda Toto Tewel. Belum cukup, hadir pula “warna” vokal khas Yose Kristian, “distorsi” penuh semangat dari duo punk rock Marjinal (Bob dan Mike), hingga “getaran” reggae dari Tege Dreads (Coconutrezz).
Sebuah “racikan” musik lintas genre yang sukses menghipnotis para penonton di tengah hijaunya Coban Kethak. Lebih dari sekadar konser, acara ini adalah perayaan sinergi antara seni dan alam.
Gemuruh musik berpadu dengan keindahan air terjun dan pepohonan, menciptakan pengalaman konser yang tak terlupakan. Sam HC bahkan mengungkapkan akan menjadikan Coban Kethak sebagai pusat kegiatan menarik secara rutin, membuka lembaran baru bagi pariwisata Malang Barat.
Namun, keseksian acara ini tak hanya soal musik dan pemandangan. Di balik hingar bingar konser, terselip misi mulia. Pengelolaan Coban Kethak yang berorientasi pada kemaslahatan, menyalurkan seluruh keuntungannya untuk kebaikan, serta rencana penciptaan lapangan kerja dan sekolah petualang, memberikan dimensi sosial yang kuat.
Sam HC mengatakan jika sebentar lagi Ia akan membangun peluang kerja, Jadi konser yang digelar ini menandai manajemen baru. Kemudian juga ada Adventure sekolah petualang dengan bekerjasama dengan beberapa pihak
“Jadi, nanti ada workshop Adventure, mulai Green Camp dan kita punya olahraga hiking sampai off-road, Trail mobil Insyaallah akan kami berikan dalam sekolah adventure” ungkapnya.
Konser ini bukan hanya hiburan, tapi juga investasi untuk masa depan wilayah. Puncak dari pesta ini adalah peluncuran album terbaru Anto Baret, ‘Sketsa Jalanan’, yang lirik-liriknya jujur dan menggigit, merefleksikan kerukunan ditengah kerasnya kehidupan jalanan.
“Konser Sketsa Jalanan yang digelar menjadi perayaan peluncuran album terbaru Anto Baret, ‘Sketsa Jalanan’ yang menyajikan balada rock syahdu dengan lirik-lirik mendalam tentang lika-liku kehidupan, perjuangan, dan cinta yang terinspirasi dari sudut pandang jalanan kota,” jelasnya.
‘Musik menjadi medium otentik untuk menyampaikan suara-suara akar rumput. Musik yang berisi kritik sosial tidak akan pernah mati karena itu bagian mencintai negeri,” ujar Sam HC.
Konser “Sketsa Jalanan” di Coban Kethak bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah perpaduan “panas”nya musik legenda, “adem”nya alam, dan “manis”nya harapan untuk kemajuan Malang Barat.
‘Sebuah malam yang membakar semangat dan meninggalkan kesan mendalam. Ini lebih dari sekadar konser, ini adalah ajang untuk mempererat tali persaudaraan komunitas multi-minat Arek Arek Jawa Timur,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id.