Dalam sebulan, Adis bisa mengantongi belasan hingga puluhan juta rupiah. Tapi, uang tersebut tak serta-merta ia hamburkan.
“Sebagian ditabung, ada juga untuk bantu orang tua, kebutuhan pribadi, dan sisanya disisihkan untuk sedekah. Harapannya bisa meringankan beban keluarga juga,” ujar Adis yang mengaku selalu bersyukur atas rezeki yang diterimanya.
Tak hanya dari panggung, Adis juga merambah dunia digital. Ia menerima jasa endorse berbagai produk di media sosial, termasuk lewat akun Instagram pribadinya @adisadelia.official.

Dunia biduan memang tampak glamor. Namun di balik gemerlap lampu dan sorakan penonton, ada cerita lain yang tak banyak diketahui.
“Kadang orang mengira ini pekerjaan gampang. Dapat uang dari nyanyi dan saweran. Padahal, banyak tantangannya,” tutur Adis.
Salah satu tantangan yang sering ia hadapi adalah saat tampil di hadapan penonton yang terlalu antusias. Tak jarang, penonton naik ke panggung, berjoget terlalu dekat, bahkan menyenggol penyanyi.
“Ya harus pintar-pintar menyikapi. Kita tetap harus tampil cantik, profesional, tapi juga jaga diri. Kalau ada yang terlalu dekat, biasanya saya perlahan menjauh atau dibantu kru,” jelasnya.
Di balik itu, Adis juga dituntut menjaga penampilan dan stamina. Perawatan rutin, menjaga pola makan, serta menjaga suara menjadi bagian penting dari kesehariannya.
“Kalau suara mulai terasa serak, biasanya minum kencur atau madu. Yang penting tetap sehat dan tampil maksimal. Semoga bisa terus konsisten dan diberi kelancaran,” pungkasnya.
Bagi Adis, panggung bukan hanya soal hiburan. Ini adalah jalan hidup yang ia pilih, dengan segala suka dan dukanya. Dan dari atas panggung itu pula, ia ingin terus melangkah, memberi warna, sekaligus menjadi inspirasi bagi banyak orang.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id