BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang terus mendorong pelestarian seni dan budaya lokal melalui pembinaan kesenian tradisional di tingkat sekolah dasar (SD).
Upaya tersebut tampak dalam penampilan sejumlah tarian daerah oleh para siswa SD dalam rangkaian peluncuran empat program unggulan Pemkab Jombang. Acara tersebut menjadi bagian dari akselerasi 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, yang digelar di Taman Kebon Ratu, Jombang.
Plh Kepala Disdikbud Jombang, Wor Windari, mengapresiasi keterlibatan siswa dalam kegiatan seni tersebut. Ia menilai pembinaan seni sejak dini penting untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya bangsa.
“Anak-anak kita tidak hanya belajar menari, tetapi juga mengenal nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap gerakan dan cerita dari tarian tradisional yang mereka bawakan,” ujar Wor Windari.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian datang dari siswa SDN Kepuhkembeng 1 yang membawakan Tari Remo, tarian penyambut tamu khas Jawa Timur. Para penari cilik, seperti Rania Syarqiyah Ningrum, Putri Keisya Marshaira, Clara Fitrianah Nur Janah, Dian Kurniawati, dan Firzanah Adelia Putri Salsabila tampil memukau dengan gerakan yang luwes dan kompak.
Sementara itu, tiga siswi dari SDN Mancar 3, Alya Faticha Syaheera, Adiba Shifa A’linatu Rohman, dan Aleefi Queena Rizki membawakan tari kreasi berjudul Lestari Alamku. Tarian ini mengusung pesan pelestarian lingkungan melalui gerakan yang lembut dan penuh makna.
Dari SDN Dukuhklopo, siswa turut menampilkan Tari Sarung. Tarian ini menggambarkan kehangatan dan semangat kebersamaan masyarakat Jawa, yang divisualisasikan melalui penggunaan sarung sebagai properti utama. Penampilan ini dibawakan oleh Naila Putri Heriana, Alisa Atha Evaniaputri, dan Annandiba Evelyn Maheswari.
Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikbud Jombang, Rhendra Kusuma, menjelaskan bahwa kegiatan pembinaan seni budaya merupakan bagian dari implementasi kurikulum Merdeka Belajar, khususnya dalam penguatan Profil Pelajar Pancasila.
“Melalui kegiatan seni seperti ini, siswa diajak belajar gotong royong, mencintai budaya sendiri, dan mengekspresikan diri secara positif,” kata Rhendra.
Disdikbud Jombang berharap, kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai upaya menjaga warisan budaya lokal agar tetap hidup di tengah generasi muda.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id.