Ekonomi dan Bisnis

Harga Tahu dan Tempe di Jakarta Stabil, Harga Kedelai Naik, IKAPPI Desak Pemerintah Ambil Langkah Konkret

25
×

Harga Tahu dan Tempe di Jakarta Stabil, Harga Kedelai Naik, IKAPPI Desak Pemerintah Ambil Langkah Konkret

Sebarkan artikel ini
Harga Kedelai
Warga padati Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa 29/04/2025.

BERITABANGSA.ID, JAKARTA – Meski harga kedelai impor mengalami kenaikan, harga tempe dan tahu di sejumlah pasar tradisional di Jakarta masih stabil.

Syamsudin, seorang pedagang tempe dan tahu di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa hingga saat ini ia belum menaikkan harga jual produknya.

“Kalau kita naikkan harga, kasihan pembeli, nanti banyak yang mengeluh,” ujar Syamsudin Selasa (29/4/2025).

Menurut Syamsudin, harga tempe tetap dijual Rp10.000 per potong, sama seperti bulan lalu. Begitu juga dengan tahu yang masih dipatok Rp5.000 per potong.

Sementara itu, Wahyu, pedagang kacang kedelai, membenarkan adanya keluhan dari para perajin tahu dan tempe akibat kenaikan harga bahan baku.

“Keluhan pasti ada karena harga kedelai naik. Tapi perajin tetap mengikuti harga pasar karena kedelai sudah menjadi kebutuhan pokok produksi,” jelasnya.

Untuk menyiasati lonjakan biaya, perajin tahu melakukan penyesuaian dalam produksi. Dari yang biasanya menghasilkan 60 papan tahu per 1 kwintal kedelai, kini dipaksakan menjadi 70 papan.

“Kita harus akali produksi. Kalau biasanya dari 1 kwintal kedelai jadi 60 papan, sekarang mau tidak mau kita buat jadi 70 papan, supaya biaya produksi bisa ditekan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar perajin memilih mempertahankan harga jual demi menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit.

“Ekonomi sekarang lagi semrawut, jadi kami tahan dulu harga,” ujarnya.

Menanggapi persoalan ini, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyampaikan keprihatinannya. Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri menilai pemerintah perlu segera turun tangan untuk menjaga stabilitas harga kedelai dan melindungi para perajin.

“Kami mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret, mulai dari stabilisasi harga kedelai, membuka peluang impor kedelai untuk swasta kecil dan koperasi, hingga memberikan subsidi distribusi bahan baku bagi perajin tahu dan tempe,” tegas Abdullah.

Menurut IKAPPI, jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan memicu kelangkaan tahu dan tempe di pasar tradisional dan berdampak langsung pada masyarakat luas.

“Perajin tahu dan tempe adalah bagian dari ketahanan pangan nasional. Negara harus hadir memastikan usaha mereka tetap hidup dan harga produk olahan tetap terjangkau bagi rakyat,” tutup Abdullah.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60