BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Suasana penuh keakraban menyelimuti Aula Kecamatan Simokerto, Jumat malam, saat para pesilat dari berbagai perguruan silat berkumpul bersama tiga pilar keamanan wilayah, yakni TNI, Polri, dan Satpol PP.
Dalam pertemuan tersebut, seluruh pihak berkomitmen menjaga kedamaian dan ketertiban wilayah melalui penandatanganan Deklarasi Damai Perguruan Silat se-Kecamatan Simokerto.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Kapolsek Simokerto, Kompol Didik Triwahyudi, dan mendapat dukungan dari Camat Simokerto, Noervita Amin, serta Danramil Simokerto, Mayor Arm Imam Subandi.
Deklarasi ini menjadi simbol nyata keseriusan semua pihak dalam menciptakan suasana aman dan guyub rukun di tengah masyarakat.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan dari Kapolsek yang menekankan bahwa pesilat sejati adalah penjaga kedamaian.
Ia juga mengapresiasi sikap para pesilat Simokerto yang selama masa kepemimpinannya tidak pernah terlibat tawuran.
“Silat itu seni, bukan ajang untuk kekerasan,” ujar Kompol Didik.
Turut hadir dalam acara ini perwakilan dari berbagai perguruan seperti PSHT, Pagar Nusa, Tapak Suci, Tongkat Sakti, Putra Majapahit, Persinas As’ad, dan Gapsi.
Tak ketinggalan tokoh agama dan masyarakat seperti Ketua MWCNU, Ketua Muhammadiyah, Ketua MUI, dan Ketua LDII Kecamatan Simokerto, serta unsur pemuda seperti Karang Taruna dan LPMK.
Kesepakatan damai ini bukan sekadar seremonial. Para pesilat secara bersama-sama menandatangani dokumen deklarasi dan meneriakkan slogan “Wani Jogo Suroboyo” sebagai bentuk dukungan nyata terhadap upaya menjaga ketertiban di wilayah mereka.
Melalui deklarasi ini, para pesilat Simokerto menunjukkan komitmennya sebagai pelopor perdamaian, bukan sumber konflik.
Semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi kunci utama menjaga Simokerto tetap aman, kondusif, dan penuh keharmonisan.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
