Terkini

DKPP Lumajang Dorong Akui Terkendala Kekurangan Alsintan

22
×

DKPP Lumajang Dorong Akui Terkendala Kekurangan Alsintan

Sebarkan artikel ini
DKPP
Combine saat melakukan panen padi di sawah

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang mendorong kualitas hasil pertanian, namun masih terkendala mesin pertanian di daerah.

“Kami hanya bisa mengarahkan ke petani untuk lebih meningkatkan kualitas pasca panen saja,” ujar Kepala DKPP Kabupaten Lumajang, Retno Wulan Andari, kepada media ini, Kamis (10/4/2025).

Retno mengaku akan bekerjasama menggandeng banyak pihak terutama Perum Bulog dan pihak lain.

Diakuinya keterbatasan alat pertanian moderen seperti mesin panen (combine harvester) menjadi salah satu kendala.

“Saat ini, di Kabupaten Lumajang hanya ada 27 combine. Jumlah ini jelas masih kurang mengkafer seluruh wilayah Lumajang,” jelas mantan Kepala Bappeda Setda Lumajang tersebut.

Sementara itu, di lapangan, para petani mengeluhkan soal harga jual gabah yang tidak sesuai ketetapan pemerintah.

Salah satu petani Kabupaten Lumajang, Haji Herman Affandi, mengungkapkan bahwa harga beli dari pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram tak selalu diterapkan.

“Harga pemerintah Rp6.500, tapi kenyataannya bisa beda jauh. Di beberapa tempat, seperti wilayah barat dan kota, petani bahkan terpaksa menyimpan gabah karena hanya ditawar Rp5.000, jelas tidak nutut (tidak cukup) biaya produksinya,” ungkapnya.

Situasi ini menunjukkan perlunya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, lembaga pendukung, dan petani dalam mengatasi permasalahan pasca panen, baik dari sisi alat maupun kestabilan harga.

Haji Herman berharap agar kebijakan dan perhatian terhadap sektor pertanian bisa lebih ditingkatkan demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di Kabupaten Lumajang.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60