BERITABANGSA.ID, MALANG – Heboh di media sosial terkait dugaan ketidaksesuaian volume pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite di SPBU Patal Lawang akhirnya ditanggapi manajemen, Selasa (8/4/2025).
Melalui penanggungjawabnya, Sugiyanto, SPBU yang berlokasi di Kabupaten Malang ini meluruskan permasalahan yang menjadi perbincangan hangat di Medsos itu.
Sugiyanto kepada media menjelaskan akar permasalahan yang menurutnya terletak pada metode pengukuran volume BBM yang kurang tepat yang dilakukan.
Ia menekankan untuk mendapatkan hasil yang valid, pengukuran seharusnya dilakukan langsung dari nozzle dispenser ke alat ukur yang terstandarisasi, bukan melalui perantara seperti kaleng.
“Bahwa kemarin teman-teman kan kelirunya dari nozzle ke kaleng baru masuk ke gelas ukur yang menyebabkan volume BBM berkurang karena terjadi proses penguapan,” terang Sugianto, menyoroti kesalahan pengukuran yang beredar di media sosial.
Klarifikasi ini juga menanggapi keluhan konsumen yang mengaku sebelumnya juga telah tiga kali mengisi 7 liter Pertalite pada pekan lalu, 6 April.
Konsumen tersebut melaporkan bahwa sebelumnya ia membeli 7 liter BBM jenis Pertalite, setelah mengetap BBM di rumahnya, volume yang terukur hanya 5,5 liter, selisih 1,5 liter dari yang seharusnya.
Menanggapi hal ini, Sugiyanto menyatakan pihaknya tidak dapat menjamin keakuratan pengukuran yang dilakukan di luar area SPBU.
“Dari 7 liter Pertalite yang dibeli saat Ngetap dilakukan di rumah customer, kan gak di sini ngetapnya, tapi di luar SPBU, di rumahnya, jadi kita gak tahu maksudnya kondisinya. Kayak misalnya sudah beli terus ditap di luar lokasi SPBU kita, kan kita gak bisa jamin Itu yang 7 liter,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sugiyanto menyoroti potensi penguapan sebagai faktor utama perbedaan volume yang dikeluhkan. Ia secara khusus meluruskan terkait video yang beredar, di mana pengukuran dilakukan dari kaleng lalu dituang menggunakan alat takar gayung (dicintung).