BERITABANGSA.ID, MOJOKERTO – Petugas tol Sumo, terutama di divisi mobil derek di Pos Gerbang Penompo, Mojokerto, patut diacungi jempol.
Pasalnya, begitu ada pengguna jalan Tol, di jalur itu yang mengalami mogok langsung ditangani dengan cepat tanpa ba bi bu.
Ceritanya, salah satu pemudik bernama Bu Rodiah, hendak memulangkan dua putranya ke Pondok Pesantren Darul Muhtar, Kesilir Banyuwangi, mengalami macet, kehabisan bensin di KM 722, Selasa (8/4/2025) pukul 21.00 WIB.
Padahal di KM 725 akan ada SPBU dan rest area. Mobil yang masuk tol dengan pelat DR 1137…ini, berniat mengejar SPBU di KM 725 gegara di SPBU Mojokerto BBM Pertamax habis.
“Kita masuk tol, dengan harapan di KM 725 bisa isi bensin. Karena indikator BBM di speedometer tidak berfungsi, kita coba dengan pede,” ujarnya.
Sialnya, di KM 722 mesin mobil mati. Jelas sebabnya, kehabisan BBM. Dia semula panik. Namun karena ada nomor telepon info tol, dia lantas mengontak.
Tak disangka, petugas menerima ramah. Bahkan segera dihubungkan dengan pos jaga di gerbang Penompo, untuk mobil derek.
“Yang datang pertama mobil patroli tol. Petugas menanyakan kesulitan apa, mereka mendata kendaraan dan memasang rambu peringatan. Mereka minta kami menunggu,” ujarnya.
Pasca itu, tak selang berapa lama, 14 menitan, petugas mobil derek datang, berjumlah dua orang.
Mereka juga mengejutkan Bu Rodiah. Betapa tidak. Dia mengira layanan mobil derek itu akan mahal sewanya, lalu petugasnya akan marah dan menyalahkan pengguna karena lalai. Ternyata tidak sama sekali.
“Ternyata ramah, dan layanan cepat. Mereka kita telepon 14 menitan lalu, sudah datang,” akunya kepada media ini.
Dia mengaku ingin mengapresiasi kepada petugas derek di Tol Sumo, karena ramah, bersahabat dan tidak komersial.
“Itu sudah jadi tugas kami melayani masyarakat,” ujar Rudy Agus, didampingi Slamet, petugas derek kepada Bu Rodiah.
Rodiah, juga ingin mengabarkan kepada masyarakat jika mengalami kendala di Tol, tidak usah panik. Langkah pertama, yang mesti dilakukan adalah menyalakan lampu hazard, emergency. Tidak keluar kendaraan sehingga membahayakan diri. Lalu menelpon info layanan di nomor yang sudah dipasang.
Kata Bu Rodiah, mobilnya akhirnya ditarik memakai mobil derek,, lalu diantar ke SPBU di KM 725, rest Area. Setibanya, mobil diisi dan petugas Derek pamit.
“Maturnuwun ya Pak, Bu. Mohon maaf lahir dan batin,semoga selamat jika dalam perjalanan, sampai tujuan,” ujar Slamet dan Agus.
Sesuai informasi data di petugas derek, akibat SPBU di jalan arteri banyak kekosongan, tidak sedikit kendaraan masuk jalan tol dan kehabisan BBM. Akibatnya layanan derek, tarik dan angkut beberapa kali dalam sehari.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id