BERITABANGSA.ID, MALANG – Sebuah video seorang konsumen SPBU Patal Lawang, Malang, berisi dugaan praktik pengisian BBM viral di media sosial.
Di video, pria ini membongkar dugaan praktik kecurangan SPBU ini, yakni mengisi 7 liter BBM namun faktanya hanya diberi 5,5 liter. Sebanyak 1,5 liter menguap.
Video viral itu diunggah di akun @saiful amin. Akun ini berbagi pengalaman merugikan itu di grup facebook saat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Patal, Lawang Minggu (6/4/2025).
Dalam unggahannya, @Saiful Amin mengungkapka takaran Pertalite yang diterima tidak sesuai jumlah yang ia bayar.
Dia membeli sebanyak tiga kali. Tiap pembelian sebanyak 7 liter, namun dia curiga ada yang tidak beres dengan volume yang dia terima.
“Kejadian hari Minggu tanggal 6 April 2025 pada pukul 16.40 WIB, saya beli 3 kali tapi hasilnya tetap, volume kurang. Tapi kata SPBU ini dalihnya ada bensin menguap,” unggahnya.
Saat curiga, ia lantas meminta petugas SPBU melakukan pengecekan ulang menggunakan gelas ukur.
Dari hasil pengecekan di hadapan petugas SPBU menunjukkan ada selisih cukup signifikan, dari pembelian 7 liter Pertalite namun faktanya hanya 5,5 liter. Ada 1,5 liter setiap pembelian yang amblas.
Saat dikonfirmasi ke pihak SPBU, petugas SPBU Patal, berdalih selisih volume itu disebabkan oleh penguapan.
“Piye lor tuku bensin 7 liter kurang 1 liter setengah alasane penguapan,” keluhnya.
Alasan ini sontak membuat Saiful Amin kecewa. Ia menyayangkan besarnya selisih akibat penguapan yang mencapai 1,5 liter untuk setiap 7 liter pembelian.
“Miris beli 7 liter penguapannya sampai 1 liter lebih. Nasib rakyat cilik bisanya iso nrimo, nasib-nasib,” tulisnya
Melalui unggahannya, Saiful Amin juga menyindir nasib rakyat kecil yang menurutnya seringkali hanya bisa pasrah menerima kondisi seperti ini.
Unggahan itu kemudian menjadi perhatian dan memicu beragam komentar dari warganet.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan mengenai standar operasional dan pengawasan terhadap takaran pengisian BBM di SPBU, serta batas kewajaran alasan penguapan.
Diharapkan pihak terkait dapat melakukan investigasi lebih lanjut terkait kejadian ini untuk melindungi hak-hak konsumen.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id