Sepak Bola

Rizky Ridho Ramadhani: Jantung Pertahanan yang Terus Berdetak

24
×

Rizky Ridho Ramadhani: Jantung Pertahanan yang Terus Berdetak

Sebarkan artikel ini
Rizky Ridho

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Rizky Ridho Ramadhani tidak pernah berbicara banyak tentang ambisi. Dia bukan tipe pemain yang memenuhi media sosial dengan kata-kata besar atau janji-janji muluk. Tapi jika ada satu hal yang tidak bisa disangkal, itu adalah caranya bertahan—tanpa kompromi, tanpa ragu, tanpa takut.

Di setiap pertandingan, ada momen ketika lawan berlari cepat menuju kotak penalti, bola menggelinding dengan kecepatan yang hanya memberi waktu sepersekian detik untuk bereaksi. Dan di sanalah Ridho berdiri, membaca arah bola, menghitung langkah lawan, lalu melakukan tekel bersih yang membuat stadion bergemuruh.

Ia bukan sekadar bek tengah. Ia adalah tembok, jangkar, jantung yang terus berdetak untuk timnya.

Dari Surabaya, dengan Tekad yang Tak Bisa Dihancurkan

Di kota yang dikenal melahirkan petarung-petarung sepak bola terbaik, Ridho tumbuh dengan pemahaman sederhana: di lapangan, hanya kerja keras yang dihitung. Lahir pada 21 November 2001, ia mengawali segalanya dari nol. Tidak ada sorotan kamera saat ia masih berlatih di SSB Simo Putro, tidak ada pujian besar ketika ia berpindah-pindah tim junior seperti Persesa Sampang U17 atau Persikoba Batu.

Pada 2018, ia bergabung dengan Persebaya Surabaya U20. Tubuhnya belum sebesar sekarang, tapi insting bertahannya sudah mulai terasah. Tahun demi tahun berlalu, dan Ridho tak hanya bertahan, ia berkembang. Hingga akhirnya, pintu menuju sepak bola profesional terbuka lebar.

Ketika Persija Jakarta mendatangkannya pada 1 Juli 2023, semua orang tahu bahwa mereka bukan hanya mencari pemain berbakat. Mereka mencari pemimpin.

Ridho datang ke klub sebesar Persija dengan satu misi: membuat lini pertahanan lebih kokoh. Di usia 21 tahun saat itu, dia sudah bermain seperti pemain yang jauh lebih matang.

Angkanya berbicara sendiri. Hingga Maret 2025, Ridho sudah mencatat:

25 pertandingan di Liga 1 musim 2024/2025

8 clean sheets dari 24 laga

Persentase clean sheet: 33%

Rata-rata kebobolan per 90 menit: 1,14 gol

5 kartu kuning, tanpa kartu merah

Tekel, intersepsi, duel udara—semuanya dilakukan dengan presisi. Tapi lebih dari sekadar angka, yang membuat Ridho berbeda adalah mentalitasnya.

Di saat timnya tertekan, dia tidak pernah terlihat panik. Di saat lawan mencoba menjatuhkan moral, dia tidak pernah mundur.

Seorang pemain bisa menjadi andalan di klub, tapi menjadi pilar di tim nasional adalah cerita yang berbeda.

Ridho melakukan debutnya untuk Timnas Indonesia pada 3 Juni 2021, melawan Thailand di Kualifikasi Piala Dunia. Saat itu, ia baru 19 tahun. Tapi sejak saat itu, seragam merah-putih seperti sudah menyatu dengan dirinya.

Hingga Maret 2025, ia sudah mencatatkan 45 caps dan 4 gol. Ia berdiri di lini belakang menghadapi berbagai lawan, dari Asia Tenggara hingga level Asia yang lebih besar.

Di Piala Asia 2024 hingga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ridho tidak hanya bermain, ia bertarung. Ia menghadapi penyerang-penyerang kelas dunia dengan satu prinsip: tidak peduli siapa lawanmu, jangan pernah biarkan mereka melewatimu dengan mudah.

Setiap sapuan bola, setiap blok, setiap duel udara yang ia menangkan terasa seperti perlawanan terhadap sejarah panjang sepak bola Indonesia yang penuh ketidakpastian. Ia ingin mengubah itu.

Dalam sepak bola, seorang bek tengah hebat tidak hanya dinilai dari kemampuannya bertahan, tetapi juga dari kemampuannya membaca masa depan. Ridho mengerti bahwa kariernya masih panjang, bahwa masih banyak hal yang harus ia buktikan.

Kontraknya di Persija masih berlaku hingga 2026. Tapi dengan performa seperti ini, bukan tidak mungkin ia akan menjadi pemain Indonesia berikutnya yang merantau ke luar negeri.

Ia tidak berbicara banyak tentang itu. Tidak ada janji besar, tidak ada ambisi yang diumbar.

Tapi jika ada satu hal yang pasti, setiap kali ia berada di lapangan, ia akan tetap berdiri di sana—membaca permainan, menghitung langkah lawan, dan memastikan bahwa tidak ada yang melewatinya dengan mudah.

Karena bagi Rizky Ridho Ramadhani, sepak bola bukan hanya tentang bertahan. Sepak bola adalah tentang menjaga harapan tetap hidup.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60