Aksi sosial ini kata Abah Wignjo, dilakukan di bulan Ramadan, sudah kali kedua setelah berbagi bahagia dengan para tukang becak, yatim piatu, dan masyarakat pengguna jalan, kemarin lusa.
“Kami menemukan kebahagiaan bisa berbagi dengan sesama. Bahagia itu sederhana, berbagi kepada sesama,” ujarnya.
Sejurus kemudian kepala TU UPT PSTW, Rudy Setio Utomo, mengaku berterima kasih atas kepedulian alumni Unej (KAUJE,red), di tempatnya mengabdi ini.
Di UPT PSTW Dinas Sosial Provinsi Jatim ini memiliki kapasitas 70 kamar. Saat ini penghuni berjumlah 67 orang. Sebab baru kemarin dua orang meninggal dunia, dan 1 orang dirawat karena sakit.
“Penghuni di sini didominasi mayoritas dari Kabupaten Jombang. Lalu ada dari Lamongan, Tuban, Gresik, Kalimantan, Manado, dan kota lainnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan dari penghuni yang ditangani diakui ada yang tidak memiliki keluarga, sebatang kara dan ada pula yang masih memiliki keluarga.
Dia bersyukur dari penghuni ada nenek bernama Helena Natalie Sitompul dari Manado, yang memberi contoh kepada penghuni lain untuk saling membantu dan ringan tangan.
Benar saja, Helena Natalie, nenek berambut putih dengan model rambut ala pria ini terlihat bersemangat. Baik saat menyanyi, dan joget mengirngi penghuni lain bernama Mbah Ali, dari Jombang yang piawai menyanyikan lagu ‘kegagalan cinta’ dari Rhoma Irama tersebut.
“Cukup sekali, aku merasa. Kegagalan cinta, ..ooh oohh.. ,” begitulah penggalan syair lagu Rhoma, menutup sesi hiburan karena terdengar suara azan tanda maghrib, tiba saatnya berbuka puasa bersama.
Setelah acara pembagian santunan uang, makan buka bersama, kemudian dilanjutkan salat maghrib bersama di Masjid PSTW. Rombongan KAUJE Korda Jombang pun pamit.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id