BERITABANGSA.ID, BOJONEGORO – Takdir kematian seseorang tak bisa diduga. Seperti yang dialami Hajjah Narpi (70). Pergi pamit hendak memupuk kebun jagung, pulaangnya sudah jadi mayat.
Hajjah Narpi (korban,red) ditemukan mengambang di sungai Gendong, Desa Ngerejeng, Kecamatan Purwosari, Kabupeten Bojonegoro, Jumat (21/3/2025).
Informasi yang didapat, korban semula pergi bersama anaknya Triono, untuk berkebun, memupuk tanaman jagung.
Menjelang azan salat Jumat, Triono, pamit ibunya untuk pergi ke Masjid, salat Jumat. Korban pun mengiyakan. Dia pun seorang diri melakukan pemupukan.
“Saat kembali dari salat Jumat, korban itu sudah tidak ditemukan. Hilang di kebun jagung,” ujar Heru Wicaksi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dari situlah anak korban, Triono, melaporkan telah kehilangan ibunya. Dia pun panik dan berusaha mencari di sekitar aliran sungai.
“Kejadian diperkirakan pukul 13.00 WIB. Petugas kami mendengar laporan, sehingga bersama Forkopimcam Purwosari, melakukan assessment, koordinasi guna melakukan operasi pencarian,” terangnya.
Setelah melakukan pencarian selama sekian jam, akhirnya tubuh korban ditemukan.
Sabtu (22/3/2025) korban ditemukan sudah mengambang di aliran sungai Gendong dengan radius kurang lebih 1 Kilometer (Km) dari tempat diduga hilangnya korban.
Saat ditemukan korban masih menggunakan daster warna hijau dengan atasan kaus warna hijau bertuliskan kayabas,warna kulit sawo matang ,badan kurus dengan tinggi 160 cm, rambut putih, memakai krudung warna hitam motif bintik putih.
“Melihat korban di sungai tim SAR langsung bergerak cepat mengevakuasi dan membawa korban ke rumah duka guna dilakukan visum. Keluarga pun minta korban segera dimakamkan,” paparnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id.