BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Ribuan tanaman ganja di Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Lumajang, yakni di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), 4 tahun baru terungkap.
Melihat itu, Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Oktafiyani, berteriak.
Dia menuding petugas yang bertanggungjawab di wilayah tersebut harus dievaluasi.
“Mengapa baru sekarang terungkap? Bagaimana sistem patroli dari TNBTS? Mereka sudah digaji untuk mengawasi kawasan ini,” tegasnya.
Menurutnya, masyarakat tidak bisa menggunakan lahan konservasi sesuka hati karena ada aturan yang mengikat.
Anggota DPRD Lumajang lainnya, Gatot Sarworubedo, mengapresiasi peran media dalam membongkar kasus yang merugikan masyarakat.
Dia berharap jurnalis tetap berani mengungkap fakta terkait narkoba, tambang ilegal, dan praktik ilegal lain.
“Jika kita menutup-nutupi kemungkaran, maka amalan kita bisa terhapus. Saya harap rekan-rekan media tetap memegang teguh norma jurnalistik,” ujar politisi Gerindra ini, Sabtu (22/3/2025).
Sementara itu, Kepala BNN Kabupaten Lumajang, Indra Brahmana, menegaskan pihaknya terus berupaya memberantas peredaran narkoba di Lumajang.
Dia menyampaikan penghormatannya kepada para jurnalis yang tetap berkomitmen menjalankan tugasnya.
“Saya hanya membenci oknum-oknum yang merusak marwah profesi jurnalis,” ungkapnya.
Kasus ladang ganja ini menjadi tamparan keras bagi pihak aparat bagaimana kinerja pengawasan di kawasan konservasi.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
