Terkini

Khofifah-Emil Kembali Pimpin Jatim, Mampukah Wujudkan “Gerbang Baru Nusantara?”

14
×

Khofifah-Emil Kembali Pimpin Jatim, Mampukah Wujudkan “Gerbang Baru Nusantara?”

Sebarkan artikel ini
Khofifah
Suasana saat FGD bertajuk "Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Peluang & Tantangannya"?.

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak kembali dipercaya memimpin provinsi ini untuk periode 2025-2030.

Di periode keduanya, mereka mengusung visi “Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara”, yang menegaskan peran strategis Jatim sebagai penghubung utama antara Indonesia bagian barat dan timur.

Sebagai pusat ekonomi dan industri terbesar di luar Jakarta, Jawa Timur memiliki posisi vital dalam distribusi barang dan jasa ke berbagai wilayah, terutama Indonesia Timur.

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur pun semakin memperkuat peran strategis provinsi ini. Namun, tantangan besar menanti, termasuk pembangunan IKN yang belum maksimal dan kesiapan infrastruktur penunjang.

Dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Peluang & Tantangan?” yang digelar di RKTP Cafe Surabaya, berbagai pihak turut membedah visi ini. Pemimpin Redaksi Ayojatim.com, Dr. Harliantara, menekankan bahwa visi tersebut membawa harapan besar bagi Jawa Timur.

“Yang harus diperjelas adalah apakah Jawa Timur ingin sekadar menjadi gerbang ke IKN atau justru menjadi pusat ekonomi yang menghubungkan seluruh Nusantara. Ini harus dirancang dengan strategi yang jelas,” ujarnya.

Pendapat serupa disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Jairi Irawan. Menurutnya, visi ini harus mampu menyelaraskan seluruh kebijakan kabupaten dan kota dengan program provinsi agar hasilnya maksimal.

“Jika ingin visi ini sukses, harus ada sinergi antara RPJMD provinsi dan kabupaten/kota. Ini penting agar apa yang dicita-citakan Gubernur Khofifah bisa diterjemahkan di seluruh daerah,” katanya.

Di sisi lain, Baihaki Sirajt, Direktur Eksekutif Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI), mengingatkan bahwa visi “Gerbang Baru Nusantara” tidak boleh hanya menjadi sekadar slogan tanpa realisasi.

“Jika dalam 100 hari kerja pertama tidak ada gebrakan konkret, masyarakat akan menganggap ini hanya sekadar jargon seperti yang terjadi pada pembangunan IKN yang masih belum jelas arahnya,” tegasnya.

Namun, optimisme tetap ada. Ketua DPW PKS Jatim, H. Irwan Setiawan, percaya bahwa Khofifah-Emil bisa mewujudkan visi besar ini dengan pendekatan kolaboratif.

“Kunci suksesnya ada pada sinergi antara pemerintah, dunia usaha, partai politik, dan masyarakat. Jika seluruh potensi yang ada dikelola dengan serius, Jawa Timur bisa menjadi pusat ekonomi baru di Nusantara,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan Khofifah di periode pertama menunjukkan bahwa kepemimpinannya mampu menghadapi tantangan besar, termasuk pandemi Covid-19.

“Indeks Pembangunan Manusia naik, angka kemiskinan turun, termasuk kemiskinan ekstrem. Ini modal kuat untuk membawa Jawa Timur semakin maju,” tambahnya.

Kini, masyarakat menunggu apakah visi “Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara” benar-benar akan menjadi kenyataan atau hanya sebatas wacana. Semua tergantung pada bagaimana Khofifah-Emil mengeksekusi program-program strategis mereka di lima tahun ke depan.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60