Pemerintahan

Kenakan Busana Adat Jawa Bupati GSW Lakukan Ritual Boyongan ke Pendapa

13
×

Kenakan Busana Adat Jawa Bupati GSW Lakukan Ritual Boyongan ke Pendapa

Sebarkan artikel ini
GSW
Iring-iringan rombongan Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menggunakan pakaian adat Jawa warna hijau di dampingi Ibu Endang Gatut Sunu menuju Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa. Dok: Andi/Beritabangsa.id

BERITABANGSA.ID, TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Gatot Sunu Wibowo (GSW) bersama istri, Endang Gatot Sunu dan keluarga besar menjalani tradisi adat istiadat Jawa Boyongan Ndalem Keprabon dari kediaman di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, ke Pendapa kabupaten.

Dengan mengenakan busana adat Jawa, khas leluhur Tulungagung iring-iringan rombongan sangat meriah merangsek menuju Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso, Jumat (7/3/2025) malam.

Acara dihadiri Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin, Sekretaris Daerah Tri Hariadi, para Kepala Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD), tokoh agama tokoh masyarakat, pelaku bisnis, dan pelaku spritual yang menggunakan busana adat khas Jawa.

Prosesi yang dijalani bupati nampak begitu bermakna dan mengandung filosofi adat Jawa yang begitu kental dengan membawa bantal, guling, dan perlengkapan keluarga sederhana diarak bersama menuju rumah dinas, melambangkan perpindahan fisik dengan keikhlasan serta tanggung jawab secara batin. Pendapa pun menjadi saksi awal pengabdian bupati untuk rakyat Tulungagung.

Bupati GSW, menuturkan tradisi boyongan ini bukanlah sekadar pindah tempat tinggal atau tradisi biasa melainkan cerminan transisi menuju pengabdian yang lebih besar nantinya untuk membangun Tulungagung lebih maju.

“Pendopo bukan hanya rumah dinas, melainkan rumah rakyat, rumah kebersamaan, tempat berpadu gagasan demi kemajuan Tulungagung,” tuturnya.

Boyongan bertepatan hari Jumat Pon mengandung nilai spiritual dan budaya. kalender Jawa dipercaya sebagai waktu yang penuh berkah dan energi positif, menegaskan niat suci dan ketulusan untuk mengabdi kepada negara dan untuk masyarakat Tulungagung.

Acara boyongan ditutup dengan tasyakuran, doa bersama, dan kembul bujono dengan penuh kehangatan, keharmonisan diiringi alunan gamelan serta sajian masakan khas seperti sate kambing dan bakso yang menambah rasa persaudaraan.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60