BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Siang itu, aula wisata Bale Tani di Kecamatan Bareng, Jombang, riuh oleh antusias puluhan warga Bareng, di acara reses I, anggota Komisi B DPRD Jatim Wiwin Sumrambah.
Di suasana kehangatan, Wiwin menyapa satu per satu warga yang hadir. Aspirasi mulai mengalir, terutama terkait keluhan warga saat musim kemarau kekeringan.
Humairah, warga Desa Wonosari, menjelaskan bagaimana wilayah tempat tinggalnya kerap mengalami krisis air bersih saat kemarau panjang.
“Jadi mungkin bisa dibantu dengan sumur bor di Desa Mojosari. Kalau terealisasi, ini akan sangat bermanfaat, bukan hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tapi juga untuk pertanian,” ungkapnya.
Tak hanya Humairah, beberapa warga lain juga mengangguk setuju. Air merupakan kebutuhan mendasar, dan bagi mereka yang tinggal di dataran tinggi seperti Wonosari, akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan besar.
Menanggapi keluhan ini, Wiwin Sumrambah menyampaikan komitmen bahwa usulan bantuan sumur bor akan dikaji lebih lanjut agar bisa masuk alokasi program DPRD Provinsi Jawa Timur 2026.
“Bantuan sumur bor ini akan segera kami kaji dan harapannya dapat dialokasikan pada tahun 2026 mendatang,” ujarnya.
Selain masalah air bersih, aspirasi lain datang dari Syafi’, warga sekitar Wisata Bale Tani. Ia menyoroti kendala yang dihadapi para pelaku UMKM, terutama dalam pemasaran produk.
“Kami para pelaku UMKM ini sering kesulitan dalam pemasaran. Kalau bisa, ada program pelatihan dan bantuan modal untuk membantu kami berkembang,” katanya.
Syafi’ juga menyoroti minimnya papan penunjuk jalan menuju Bale Tani, yang menurutnya bisa berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan.
Wiwin pun merespons dengan sigap. Ia menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan program pelatihan dan bantuan modal UMKM bisa berjalan efektif.
“Untuk UMKM, kami akan sinergikan dengan program yang tersedia di dinas-dinas terkait agar bisa lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Sementara itu, mengenai papan penunjuk jalan wisata, Wiwin berjanji akan mengkomunikasikan hal tersebut kepada pihak terkait agar wisata unggulan di Kabupaten Jombang lebih mudah diakses oleh pengunjung.
Bagi Wiwin Sumrambah, reses bukan sekadar ajang menyerap aspirasi, tetapi juga momen untuk mencari solusi bersama. Ia menyadari setiap masalah membutuhkan kerja sama lintas sektor agar penanganannya bisa lebih efektif.
Saat acara berakhir, warga tampak puas dengan perhatian yang diberikan oleh wakil mereka di parlemen. Harapan pun menguat, apa yang mereka suarakan akan berbuah nyata di masa mendatang.
“Insya Allah, saya akan terus mengawal aspirasi panjenengan semua,” tutup Wiwin, sambil melempar senyum.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
