BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali menjalin kerja sama internasional dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Health Holding Company (HHC) Arab Saudi pada Senin (24/2/2025).
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahad Abdulrahman Al-Jalajel, serta Menteri Ketenagakerjaan RI Prof. Ir. Yassierli, Ph.D.
Selain Unusa, dua universitas lain di Indonesia yang turut menandatangani MoU ini adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
MoU ini difokuskan pada penguatan sektor kesehatan, khususnya dalam perekrutan tenaga kesehatan dan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di Arab Saudi.
“Penandatanganan kerja sama ini sejalan dengan rencana pembukaan kelas internasional pada Fakultas Keperawatan dan Kebidanan yang sedang kami persiapkan. Semoga ini dapat mempercepat proses tersebut dan memfasilitasi alumni Unusa yang ingin berkarier di rumah sakit-rumah sakit Arab Saudi,” ujar Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng.
Dalam MoU ini, kedua pihak sepakat untuk menciptakan peluang kerja bagi mahasiswa dan lulusan Unusa di bidang kesehatan.
Kerja sama juga mencakup pengembangan kurikulum yang lebih komprehensif agar sesuai dengan standar tenaga kesehatan di Arab Saudi.
Selain itu, akan ada program khusus untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan Arab bagi mahasiswa dan lulusan Unusa.
Salah satu poin penting dalam kerja sama ini adalah pelaksanaan Training of Trainers (ToT) terkait Promatrix, di mana HHC akan memfasilitasi pelatihan bagi dosen-dosen Unusa di bidang keperawatan dan kedokteran.
Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan alumni Unusa agar siap bekerja sebagai tenaga kesehatan di Arab Saudi. HHC juga bersedia memberikan beasiswa ikatan dinas bagi mahasiswa dan lulusan Unusa.
Health Holding Company (HHC) sendiri merupakan lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan operasional fasilitas layanan kesehatan di Arab Saudi.
Berbeda dengan Health Care Commission (HCC) yang berfokus pada regulasi dan pengawasan kualitas layanan kesehatan, HHC bertugas meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan melalui pengelolaan terpusat.
Di Arab Saudi, HHC memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan HCC karena bertanggung jawab dalam mengambil alih layanan kesehatan yang sebelumnya dikelola oleh Kementerian Kesehatan Saudi.
HHC juga mengembangkan sistem “health clusters”, yaitu jaringan perusahaan independen yang berfokus pada layanan kesehatan spesialis.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan lulusan Unusa dapat lebih siap bersaing di pasar tenaga kerja internasional, khususnya di sektor kesehatan di Arab Saudi.
Selain itu, penguatan kurikulum dan pelatihan yang diberikan akan semakin meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dari Indonesia di kancah global.